Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: PAN Membantah Menjegal Partai Demokrat Untuk Mengusung Anies Baswedan
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • Berita
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
  • Semarang
  • Ragam
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Politik

PAN Membantah Menjegal Partai Demokrat Untuk Mengusung Anies Baswedan

By Redaksi Indoraya
Senin, 29 Agu 2022
17 Views
4 Min Read
Waketum PAN, Viva Yoga (dok. istimewa)
INDORAYA – Upaya untuk mengusung Anies Baswedan menjadi capres 2024 dari Partai Demokrat banyak rintangan. Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, bahkan sempat mengatakan jika ada beberapa pihak yang menjegalnya.
Tak terkecuali Presiden Joko Widodo juga turut disebut Andi, karena ikut campur urusan capres 2024.
Waketum PAN, Viva Yoga, saat dimintai pendapat mengatakan tidak pernah ada upaya menjegal pihak lain dalam mengusung capresnya masing-masing.

“Tidak ada upaya jegal-menjegal bakal calon presiden/calon wakil presiden di Pemilu presiden 2024,” katanya, Minggu (28/8/2022).

“Pak Presiden Jokowi kan hanya menjelaskan isi pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik menjelang pelaksanaan pemilu,” ujarnya.

Menurut Viva, siapapun mempunyai hak berbicara dan berpendapat termasuk bicara Undang-undang Pemilu. Dia menilai hal tersebut bukan untuk memonopoli partai politik.

“Siapapun memiliki hak untuk berbicara dan berpendapat tentang apa saja isi di republik ini. Apalagi berbicara soal peraturan perundang-undangan tentang Pemilu. Itu bukan monopoli pengurus partai politik, tetapi semua warga bangsa memiliki hak berbicara dan berpendapat,” ucapnya.

Viva kemudian bicara soal elektabilitas figur berdasarkan hasil survei. Menurutnya elektabilitas figur dari hasil survei bisa mengalami perubahan dan tidak bisa dijadikan satu-satunya alat ukur parpol untuk mengusung bakal capres.

“Soal elektabilitas figur berdasarkan hasil riset lembaga survei adalah untuk menggambarkan sikap masyarakat yang dibatasi waktu dan tempat tertentu. Dipastikan mengalami fluktuasi perubahan,” jelasnya.

“Hasil riset elektabilitas figur yang diproduksi lembaga survei tentu dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam menetapkan pasangan calon. Tetapi hal itu bukan satu-satunya alat ukur dan pertimbangan dari partai politik,” lanjutnya.

Viva menyampaikan elektabilitas figur berdasarkan hasil survei terkadang tidak sama dengan hasil perolehan saat kontestasi Pemilu berlangsung. Dia lantas menanyakan Andi Arief, apakah Demokrat mengusung Anies maju sebagai capres 2024.

“Survei elektabilitas itu dalam realitas politiknya ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan hasil perolehan di kontestasi pemilihan, baik di Pileg, Pilpres, atau Pilkada. Mas Andi Arief, apakah memang Partai Demokrat akan mengusung Mas Anies?,” tegasnya.

Sebelumnya, Andi Arief mengatakan upaya penjegalan itu disebut dilakukan ke koalisi agar Anies tidak mendapat tiket Pilpres 2024. Andi Arief mulanya mengatakan bahwa Pilpres 2024 dipastikan tidak adil jika Jokowi ikut campur. Menurutnya, orang berkuasa bisa melakukan apa saja.

“Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya –selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe–. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan,” kata Andi Arief dalam cuitan Twitter yang kemudian dikirimkan kepada wartawan, Minggu (28/8).

Andi Arief menduga Jokowi pasti akan mengatakan bahwa persoalan dukung mendukung satu sosok merupakan haknya. Namun, Andi Arief mengingatkan agar Jokowi tidak lantas menolak pencalonan Anies.

“Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak,” ujarnya.

Politikus Demokrat itu kemudian menyinggung pernyataan Jokowi yang menyebut belum tentu sosok elektabilitas tinggi bakal dicapreskan partai. Andi Arief mengatakan yang berhak bilang begitu adalah pengambil keputusan di partai.

“Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di Partai,” ungkap Andi Arief.

Andi Arief lantas menyampaikan bahwa dia mendengar adanya upaya untuk menjegal koalisi yang akan mencalonkan Anies. Hal itu disebutnya agar Anies tidak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres.

“Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. (Sehingga -red) Anies tidak mendapat koalisi,” pungkas dia.

TAGGED:anies baswedandemokratIndorayapan

Terbaru

  • Agustina Siap Bangkitkan Pasar Tradisional dan UMKM di Semarang Jumat, 11 Jul 2025
  • Susi Air Layani Rute ke Karimunjawa, Pelni: Transportasi Laut Tetap Punya Pasarnya Sendiri Jumat, 11 Jul 2025
  • Pelni Dipadati Penumpang, Diskon Tiket Kapal Berlaku Hingga Akhir Juli Jumat, 11 Jul 2025
  • Damkar Semarang Evakuasi Anak Burung Hantu dari Atap Ruko Jumat, 11 Jul 2025
  • Layanan Internet Gratis Pemprov Jateng Diharap Dapat Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Jumat, 11 Jul 2025
  • 83 Kendaraan di Semarang Kena Tilang Polisi, Total Bayar 5,15 Juta Jumat, 11 Jul 2025
  • Warga Sangat Terbantu Fasilitas Internet Gratis Pemprov Jateng di Terminal Tawangmangu Jumat, 11 Jul 2025

Berita Lainnya

BeritaPolitik

Tiga Besar Calon Sekda Jepara Diserahkan, Bupati Ajukan ke BKN dan Kemendagri

Kamis, 03 Jul 2025
Politik

Gerindra Masih Kaji Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu

Rabu, 02 Jul 2025
BeritaPolitik

Rakercab Gerindra Temanggung Bahas Pembenahan Mesin Partai dan Strategi Pemenangan

Rabu, 25 Jun 2025
EkonomiJatengPolitik

Heri Pudyatmoko: Pemberdayaan Sosial Tak Cukup Hanya Bantuan, Harus Berbasis Kemandirian

Jumat, 20 Jun 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account