INDORAYA – Pabrik alat kesehatan asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology yang memiliki lahan seluas 8 ribu meter mulai beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng).
Hal ini ditandai dengan peresmian perusahaan pada Selasa (22/10/2024). Hadir dalam peresmian ini Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, Direktur Promosi Amerika-Eropa Kementerian Investasi Sri Endang Novitasari, dan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalucia.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno berharap, perusahaan tersebut mampu menyerap tenaga kerja, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
Perusahaan ini juga diharapkan mampu memacu iklim investasi dan mendorong ekspor produk dalam negeri melalui pelabuhan di KEK Kendal.
Dijelaskannya, PT Beurer tidak hanya sebagai produsen alat-alat kesehatan, namun juga distributor di negara-negara Asia. Dengan adanya perusahaan tersebut, diharapkan mendorong percepatan pembangunan pelabuhan di KEK Kendal.
“Mudah-mudahan ini mempercepat pemerintah pusat untuk merealisasi pembangunan pelabuhan di KEK Kendal,” ungkap Sumarno.
Dia berkata, keberadaan PT Beurer ini juga berpotensi mempunyai multiplier effect bagi masyarakat sekitar, salah satunya melalui program corporate social responsibility (CSR). Sehingga mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Promosi Amerika-Eropa Kementerian Investasi Sri Endang Novitasari berkata, pihaknya sudah memfasilitasi PT Beurer dengan KEK sejak 2021. Mulai dari kunjungan untuk membandingkan dengan negara-negara lain di Asia hingga akhirnya memilih Kendal.
Menurutnya, PT Beurer Indonesia mempunyai potensi pasar yang besar, karena produk kesehatan dalam negeri baru mencakup 20 persen. Sedangkan 80 persen alat-alat kesehatan masih tergantung dari impor.
“Jumlah tenaga kerja yang terserap PT Beurer Indonesia sekitar 50-100 orang, karena mereka memang berteknologi tinggi dengan nilai investasi Rp179 miliar,” kata Sri Endang.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia mengatakan, kehadiran PT Beurer di Kendal akan mendukung upaya pemerintah dalam memajukan industri kesehatan.
“Dengan adanya pabrik Beurer, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan produksi alat kesehatan secara mandiri,” bebernya.
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 meter persegi itu akan memproduksi berbagai alat kesehatan, seperti termometer, alat tensi, oximeter, lampu terapi, humidifier, timbangan, alat pijat, hingga personal care.