INDORAYA – Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 325 karyawannya di divisi Jet Propulsion Laboratory (JPL) California. Jumlah tersebut setara 5 persen dari total karyawan.
“Meskipun kami telah mengambil berbagai langkah untuk memenuhi alokasi anggaran full year 2025 kami saat ini, kami telah mencapai keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja JPL melalui PHK,” bunyi keterangan NASA lewat situs resmi mereka, Selasa (12/11/2024) lalu.
NASA melanjutkan bahwa PHK dilakukan di seluruh area teknis, bisnis, dan dukungan Laboratorium. Keputusan ini dilakukan demi menjaga anggaran sambil melanjutkan pekerjaan penting untuk NASA dan AS.
NASA mengatakan langkah PHK dimulai pada 13 November lalu. NASA mengklaim telah berupaya melaksanakan berbagai skenario tenaga kerja untuk mengatasi masalah keuangan untuk meminimalkan dampak buruk pada tenaga kerja di JPL.
“Sayangnya, terlepas dari semua upaya ini, kami perlu melakukan satu pengurangan tenaga kerja lebih lanjut untuk memenuhi pendanaan yang tersedia untuk FY’25,” kata Nasa.
“Dengan anggaran yang lebih rendah dan berdasarkan perkiraan pekerjaan yang akan datang, kami harus mengencangkan ikat pinggang secara menyeluruh, dan Anda akan melihat hal itu tercermin dalam dampak PHK,” sambung badan antariksa tersebut.
Setelah Langkah PHK ini, JPL Nasa akan memiliki sekitar 5.500 karyawan. Jumlah karyawan ini disebut stabil untuk mendukung kemajuan NASA.
“Meskipun kita tidak akan pernah bisa 100 persen yakin akan anggaran masa depan, kita akan berada dalam posisi yang baik untuk pekerjaan mendatang,” kata NASA.