Ad imageAd image

Naikkan Partisipasi Pemilih, Pemkot Semarang Selenggarakan Lomba TPS Unik Pemilu 2024

Dickri Tifani
5 Views
2 Min Read
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sedang memantau logistik Pemilu, beberapa waktu lalu. (Foto : Pemkot Semarang)

INDORAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyelenggarakan lomba kreasi tempat pemungutan suara (TPS) unik sebagai upaya menaikkan partisipasi pemilih pada pemilihan umum 14 Februari 2024 mendatang.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, masing-masing TPS akan menjadi tempat penilaian lomba. Tujuan utamanya yaitu, menaikkan jumlah partisipasi pemilih.

“Ada lombanya. Bisa TPS terbaik atau TPS terunik, agar partisipasinya (pemilih-red) banyak, dapat apresiasi,” kata Ita, sapaan akrabnya, Minggu (11/2/2024).

Ita mengatakan, adanya lomba ini sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tentang masyarakat harus menggunakan hak suara pilihannya.

Dalam arahan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana berharap partisipasi pemilih mencapai angka 80 persen.

“Kalau pemilihan presiden di Kota Semarang pada 2019 bisa sampai 70 persen lebih, hampir mendekati angka 80 persen,” ujarnya.

Dengan riwayat Pemilu sebelumnya, Ita menyebut harapan pemerintah akan tercapai. Terutama tingkat partisipasi masyarakat berbondong-bondong ke bilik suara.

“Sehingga kita harapkan sama, partisipasi pemilih bisa banyak dan tinggi,” katanya.

Dia mencontohkan ketika Pemilu 2019 silam, saat itu terdapat satu di antara TPS yang mengangkat tema horor. Untuk menarik minat warga mencoblos, seluruh petugas pemungutan suara mengenakan pakaian yang identik dengan hantu.

“Waktu Pilpres 2019, di TPS Bergota panitianya pakai kostum hantu-hantu. Monggo di setiap TPS bisa lakukan,” katanya.

Wali Kota Semarang perempuan pertama tersebut membebaskan kreativitas masing-masing TPS dalam menarik daftar pemilih, agar tetap menggunakan hak pilihnya. Menurut dia, untuk memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan harus diselenggarakan semenarik mungkin.

“Karena untuk menentukan pemimpin kita maka bagaimana caranya, partisipasi masyarakat harus lebih dari tahun lalu,” ujarnya.

Dalam lomba tersebut, Pemkot menggandeng Forum Wartawan Kota (Forwakot) Semarang dalam penilaian dan publikasi TPS unik tersebut.

Share This Article