Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Nahdlatul Ulama Tidak Boleh Digunakan Untuk Alat Politik
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • Berita
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
  • Semarang
  • Ragam
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Uncategorized

Nahdlatul Ulama Tidak Boleh Digunakan Untuk Alat Politik

By Redaksi Indoraya
Senin, 23 Mei 2022
18 Views
3 Min Read
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (dok. www.nu.or.id)
INDORAYA – Untuk menggaet massa sebanyak-banyaknya, beberapa tokoh yang mencalonkan diri dalam Pilkada atau Pilpres biasanya akan menggaet ormas islam. Tak terkecuali Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki pengikut cukup dominan di Indonesia.
Maka dari itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, meminta kepada siapapun untuk tidak menggunakan NU sebagai alat politik.

“Cuma, saya ingin sampaikan di sini bahwa kita tidak mau, kita mohon jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU. Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik, tidak. NU ini untuk selalu bangsa,” kata Gus Yahya, Senin (23/5/2022).

Gus Yahya menegaskan larangan itu tidak hanya berlaku bagi PKB tapi seluruh partai. Dia beralasan pemanfaatan NU sebagai alat kompetisi politik tidak sehat.

“Semuanya, untuk semua partai, jadi NU itu ndak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik. Karena kalau kita biarkan terus-terus begini ini tidak sehat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya juga tidak mau ambil pusing dengan klaim Cak Imin yang mengaku akan didukung orang-orang nahdiyin di 2024. “Ya itu kan tinggal nunggu buktinya aja, nanti kan kita lihat pemilu hasilnya bagaimana didukung siapa,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Gus Yahya juga menilai dirinya tidak pernah menjauhkan PBNU dari PKB. Menurutnya, yang terjadi adalah sebaliknya.

“Kita kan nggak ngapa-ngapain, kita kan nggak melakukan apa-apa ini, saya tidak memberikan pernyataan apapun yang katakanlah berisi negatif terhadap siapapun, apalagi PKB, ndak. Nah kalau ada yang mengatakan renggang ya mereka yang merenggangkan diri dari NU,” ujar Gus Yahya.

Sebelumnya, Senin (9/5), Cak Imin, mengatakan punya modal 13 juta pemilih loyal PKB untuk maju di Pilpres 2024.

“Planning PKB memang dengan konstituen yang sangat solid pasti fix kita punya modal suara 13 juta sangat loyal. Di survei semua lembaga survei pemilih PKB adalah loyal. Solid sekali. Sampai ke bawah,” kata Cak Imin.

Cak Imin kemudian menyebut omongan Yahya Staquf tidak berpengaruh terhadap loyalitas 13 juta suara PKB tersebut. Cak Imin menyebut PKB solid.

“Bahkan Yahya Cholil Ketua Umum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB nggak ngaruh sama sekali, coba di survei, survei terakhir. Itu menunjukkan bahwa kesolidan ini modal dan saya lihat modal ini semakin besar kalau saya nyapres,” ujar Cak Imin.(FZ)

Terbaru

  • Bareng Kapolri Tanam Jagung di Grobogan, Gubernur Jateng Dukung Swasembada Pangan Rabu, 09 Jul 2025
  • Dua Pelajar Ini Wakili Jateng Jadi Paskibraka Nasional, Siap Unjuk Gigi di Istana Negara Rabu, 09 Jul 2025
  • Hadapi Tantangan Zaman, Pemprov Jateng Kuatkan Industri Tenun Lurik Tradisional Rabu, 09 Jul 2025
  • Gubernur Luthfi Dampingi Wapres Gibran Tebar 50 Ribu Benih Ikan di Waduk Rowo Jombor Rabu, 09 Jul 2025
  • APBD Perubahan 2025 Disetujui DPRD, Pemkab Jepara Fokus Wujudkan Layanan Publik yang Lebih Baik Rabu, 09 Jul 2025
  • Produk UMKM Jateng Harus Tembus Pasar Internasional, Dekranasda Terus Lakukan Pendampingan Rabu, 09 Jul 2025
  • Kuota Hampir Penuh, Pendaftaran Magang ke Jepang Pemprov Jateng Ditutup 16 Juli Rabu, 09 Jul 2025

Berita Lainnya

Uncategorized

Masuk Tiga Besar Lomba Desa Jateng, Kaliwedi Dorong Pembangunan Berkelanjutan dan Kemandirian

Kamis, 26 Jun 2025
Uncategorized

Mulai September, Bandara Ahmad Yani Buka Rute Internasional ke Malaysia dan Singapura

Rabu, 18 Jun 2025
Uncategorized

Kapan Waktu Paling Efektif untuk Jalan Kaki? Ini Penjelasannya

Senin, 16 Jun 2025
Uncategorized

Guru dan Siswa Tak Seimbang Hadapi Teknologi: DPRD Usul Pendampingan Teknologi Berbasis Wilayah

Sabtu, 14 Jun 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account