Muzani Ungkap Potensi Jawa Tengah Jadi ‘Sarang Garuda’

Redaksi Indoraya
8 Views
2 Min Read
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri acara Tasyakuran HUT ke-17 partai di Kantor DPD Gerindra Jawa Tengah Kota Semarang, Selasa (11/2/2025) siang. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan potensi Jawa Tengah untuk menjadi “sarang Garuda,” yang merujuk pada simbol Partai Gerindra.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya saat acara silaturahmi dengan kepala daerah se-Jawa Tengah di Kantor DPD Gerindra Jateng pada Selasa (11/2/2025).

Muzani menekankan bahwa jika kepala daerah dari Partai Gerindra mengutamakan kepentingan rakyat, Jawa Tengah dapat menjadi basis besar bagi partainya.

“Jika kepala daerah, gubernur, bupati, dan wali kota juga melakukan hal yang sama, maka Jawa Tengah akan menjadi sarang Garuda, menjadi basis besar bagi Partai Gerindra,” katanya.

Dia meminta semua kader terutama kepala daerah Gerindra meniru komitmen Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum partai sekaligus Presiden Indonesia. Menurutnya, semua kebijakan Presiden saat ini dilakukan tak lain untuk rakyat.

Dia mencontohkan penghapusan utang UMKM, makanan bergizi gratis kepada anak-anak kita, menaikan gaji guru dan hakim, cek kesehatan gratis, hingga swasembada pangan.

“Karena sesungguhnya jabatan itu adalah alat perjuangan untuk mensejahterakan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan,” katanya.

Muzani mengungkap pencapaian terbesar Partai Gerindra adalah sukses mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI. Menurutnya, itu merupakan prestasi yang patut dibanggakan, apalagi bertepatan dengan ulang tahun Partai.

Muzani menegaskan Partai Gerindra sejak awal didirikan pada 6 Februari 2008 adalah alat perjuangan. Pada Pemilu 2009, Gerindra hanya memperoleh 26 kursi di DPR. Namun, Prabowo menurut dia ingin Gerindra menjadi partai besar.

“Sekarang semua orang tahu Gerindra. Kita telah melalui proses panjang, bekerja keras, dan Pak Prabowo sendiri yang turun langsung ikut berjuang,” katanya.

Di akhir pidatonya, Muzani mengenang momen paling bersejarah dalam karier politiknya, yakni ketika ia harus melantik Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

“Ini adalah momen terberat dalam perjalanan hidup saya di dunia politik dan aktivisme, yakni melantik beliau sebagai Presiden RI,” ucap Muzani.

“Beliau adalah pimpinan kita, sosok yang selalu saya banggakan. Dan saya sebagai anak buahnya, justru yang melantik,” kata dia.

 

Share This Article