Ad imageAd image

Musim Penghujan, 70 Kilometer Tanggul Sungai Jateng Dinyatakan Kritis

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 736 Views
2 Min Read
Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto, usai FGD "Kesiapan Jawa Tengah Menghadapi Ancaman Banjir 2024" di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Kota Semarang, Jumat (10/11/2023) sore. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Memasuki musim penghujan, total sepanjang 70 kilometer tanggul sungai di Jawa Tengah (Jateng), khususnya di bawah wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dinyatakan dalam kondisi kritis.

70 kilometer tanggul kritis ini tersebar di sejumlah Sungai Pemali hingga Sungai Juana di 13 kabupaten/kota di Jateng. Kondisi tanggul dikatakan kritis dan butuh perhatian lantaran rentan jebol ketika debit di air sungai tinggi.

“Identifikasi kami, masih ada 70 kilometer (tanggul kritis) harus jadi perhatian kami musim hujan datang,” kata Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto, kepada wartawan usai FGD “Kesiapan Jawa Tengah Menghadapi Ancaman Banjir 2024” di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Kota Semarang, Jumat (10/11/2023) sore.

BACA JUGA:   TPA Jatibarang Semarang Kembali Terbakar, Tiga Anak Sapi Mati Terpanggang

Dia mengatakan, angka 70 kilometer ini ialah akumulasi dari sejumlah sungai dan anak sungai dengan tanggul yang kritis. Jumlah ini 10 persen dari total Sungai Pemali Juana dengan panjang sekitar 7.000-an kilometer.

“70 itu tersebar Semarang, Demak, dan wilayah kerja kami Pemali Juana itu total yang kritis, tapi tersebar, ada yang lebarnya 50 meter, 100 meter, sudah kita identifikasi total 70 kilometer,” bebernya.

Mengatasi tanggul kritis, BBWS Pemali Juana melakukan perbaikan secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas. Harya menyebut, tanggul kritis terparah ada di wilayah Pantura Jateng.

BACA JUGA:   Polisi Tangkap Pelaku Vandalisme di Jalan Mataram Semarang, Ternyata ODGJ

“(Tanggul kritis) banyak di Demak, Grobogan, Kota Semarang juga ada, Pati, Jepara, Kabupaten Semarang, tersebr semua,” ungkap Harya.

Menghadapi musim hujan dan mencegah terjadinya banjir, BBWS Pemali Juana telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya rutin membersihkan sungai dan mengeruk sedimintasi agar aliran air hujan mengalir lancar dari hulu hingga hilir.

“Sudah mulai, ada beberapa ruas sungai masuk Kota Semarang atau sekiatrnya itu kita lakukan pembersihan dan pengangkutan sedimen. Harapannya aliran sungai lancar dan kemampuan sungai lebih besar,” kata Harya.

BACA JUGA:   Terdampak Asap Tebal Kebakaran TPA Jatibarang, Siswa SD Ngaliyan 04 Semarang Dipulangkan

“Kita juga sambil menyiagakan segala peralatan baik alat berat, pompa, dan semua. Kita koordinasi bersama pemda Provinsi juga dinas terkait apabila terjadi bencana bisa ditangani. Tetap bersinergi tak bisa jalan sendiri,” tandasnya.

Share this Article
Leave a comment