Ad imageAd image

Musim Kemarau Warga Semarang Mengeluh Air PDAM Sering Macet, Dinda: Susah Kalau Gak Ada Air

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 804 Views
3 Min Read
Ilustrasi air PDAM mati. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Memasuki musim kemarau, sejumlah warga di Kota Semarang mengeluh perihal air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sering macet. Padahal ketersediaan air merupakan kebutuhan sehari-hari yang sangat penting.

Made Dinda (22), warga Kelurahan Lamper Kidul Kecamatan Semarang Selatan mengaku bahwa air di kosannya sering mati pada jam-jam tertentu. Hal ini pun membuatnya kesulitan mandi dan mencuci pakaian.

Matinya air PDAM paling tidak wajar dirasakannya pada hari Rabu (17/5/2023) lalu. Menurutnya, air di kamar mandinya mati hingga satu hari. Dari pukul 16.00 WIB hingga Kamis (18/5/2023) pukul 17.00 WIB.

“Matinya hari Rabu jam 4 sore hidup lagi Kamis jam 5 sore. Itu pun yang hidup airnya kotor, gak bersih. Satu minggu pasti ada matinya, biasanya hitungan jam saja, siang mati sorenya hidup. Tapi yang kemarin (Rabu) gak wajar,” tuturnya kepada Indoraya.news, Jumat (19/5/2023).

“Nah itu Rabu sore aku mandi terakhir kok airnya mati sampai besok (Kamis) gak ada air. Jadi satu hari gak mandi waktu itu,” imbuh Dinda.

Pada saat hari itu ia sempat berencana mandi di salah satu rumah ibadah. Bahkan ia sempat berpikir membeli galon untuk digunakan mandi. Namun tidak jadi lantaran air di kamar mandi kosnya sudah menyala.

“Susah kalau gak ada air. Sampai sempet mikir beli galon buat mandi soalnya keburu habis. Emang air itu butuh banget kalau gak ya nyuci pakaian gak bisa nyuci muka juga gak bisa,” ungkap Dinda.

Ia mengatakan, di musim kemarau air di kosnya memang sering macet. Untuk memenuhi kebutuhan biasanya Dinda menampung air di ember saat air aliran sedang lancar.

“Kalau macetnya cuma 24 jam atau gak ada sehari lebih milih gak mandi gapapa. Tapi kalau matinya lebih 24 jam rela mandi, nyari tempat jauh,” ucapnya.

Sama halnya dengan Dinda, Yogi Zidan (20), warga Kecamatan Ngaliyan mengaku air PDAM di kosnya juga sering macet. Hal ini sering terjadi terutama pada saat akhir pekan di waktu pagi.

“Kalau hari Sabtu atau Minggu sering mati. Tapi cuma beberapa jam-an. Misal jam 8 pagi mati terus siangnya jam 2-an sudah hidup,” ungkap Zidan.

“Kalau mau mandi atau buat bersih-bersih ya nunggu sampai airnya hidup, siang atau sorean. Tapi kalau mendesak banget pergi ke masjid,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indarto justru mengungkapkan hal berbeda. Ia mengklaim ketersediaan dan suplai air untuk kebutuhan masyarakat berjalan lancar meskipun sudah memasuki musim kemarau.

“Semarang sih aman lah ya. Kita saling mem-back up. Kalau ada yang emergency banget kita juga siapkan tangki air buat mereka. Jadi menurut saya gak masalah sih kemarau ini,” katanya saat dihubungi Indoraya.news melalui panggilan WhatsApp, Jumat (19/5/2023).

Share this Article
Leave a comment