Museum Ranggawarsita Pamerkan Koleksi Logam Tematik Peninggalan Sejarah Zaman Mataram Kuno

Athok Mahfud
9 Views
4 Min Read
Pameran Logam Tematik di Museum Ronggowarsito Jawa Tengah pada 14 hingga 18 Juni 2022 menghadirkan beragam koleksi logam peninggalan sejarah zaman Mataram Kuno abad ke-8 sampai 12 M (dok. Athok Mahfud)
INDORAYA – Museum Ranggawarsita Jawa Tengah yang terletak di Kalibanteng Kidul, Semarang Barat, Kota Semarang, menggelar event “Pameran Logam Tematik Kuno Kini”.
Beragam koleksi logam dipamerkan selama lima hari, dimulai pada 14 hingga 18 Juni 2022.

Kepala Museum Ranggawarsita Djoko N. Witjaksono menyebutkan beberapa koleksi logam yang dipamerkan. Meliputi emas, perak, dan perunggu dengan wujud benda berupa mata uang, perhiasan, dan berbagai perabotan rumah tangga.

“Kami juga punya cetakan mata uang, dan ini membuktikan bahwa mata uang ini berasal dari lokal bangsa Indonesia. Bukan dari bangsa lain yang dibawa ke sini, meskipun di sisi lain kami juga memiliki mata uang dari bangsa lain,” katanya.

Ia melanjutkan, koleksi logam yang terdapat di Museum Ranggawarsita merupakan warisan sejarah dari zaman Mataram Kuno sekitar abad ke-8 sampai 12 Masehi. Beragam benda warisan tersebut juga memiliki fungsi khusus bagi kehidupan masyarakat pada zaman itu.

Salah satunya yang dipamerkan yaitu nekara, semacam berumbung dari perunggu yang bentuknya seperti dandang terbalik namun memiliki banyak motif hiasan. Benda ini pada zaman logam dahulu digunakan oleh masyarakat dalam upacara adat sebagai alat pemanggil hujan.

“Selain itu ada moko, itu bentuknya lebih kecil dari nekara. Benda ini digunakan sebagai mas kawin masyarakat Pulau Rote, di daerah Nusa Tenggara sana,” ujar Djoko saat diwawancarai usai pembukaan pameran, Selasa (14/06/22).

Selain menampilkan koleksi logam peninggalan zaman kuno, Museum Ranggawarsita juga menghadirkan kerajinan logam modern. Yaitu dengan memamerkan hasil produksi dari pengrajin kuningan toko Siwi Areta Art, pusat kerajinan relief kaligrafi dari Ambarawa, Kabupaten Semarang.

“Kami mencoba menghubungkan koleksi dari masa lalu ke masa kini. Kami undang para pengrajin kuningan yang mana mereka juga membuat kerajinan, (kuningan) ini hampir sama dengan logam di masa lalu,” lanjutnya.

Pameran ini digadang-gadang menjadi upaya untuk melestarikan dan mengenalkan peninggalan sejarah dan budaya kepada masyarakat, terutama generasi muda yang saat ini sedang duduk di bangku SD,SMP, dan SMA.

Sebagaimana dalam pameran tersebut juga melibatkan sejumlah sekolah di Kota Semarang. Dalam waktu lima hari ke depan, Museum Ranggawarsita juga menyediakan ruang bagi pelajar untuk menunjukkan kreativitas di bidang kesenian.

Beragam kesenian tradisional seperti karawitan, gamelan, tari tradisional akan memeriahkan pameran ini. Tidak hanya tradisional, juga ada penampilan tari modern, band, acapella, stand up comedy yang semuanya dimainkan oleh peserta didik asal Kota Lumpia ini.

Berbagai suguhan kesenian yang tampil di museum ini diharapkan dapat semakin menarik minat pengunjung. Pasalnya, kata Djoko, museum bukanlah tempat untuk memajang benda-benda kuno saja.

Melainkan juga memiliki fungsi sebagai wahana pembelajaran bagi generasi muda agar dapat mengenal dan menjaga kelestarian warisan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Museum itu kan menyimpan beragam warisan budaya yang memiliki dua tugas. Yaitu sebagai menyimpan koleksi dan kedua mengkomunikasikan koleksi kepada masyarakat, salah satunya dengan adanya pameran ini,” harapnya dengan adanya pameran ini.

Selain koleksi logam, di Museum Ranggawarsita juga ada koleksi batu, kertas, dan kain kuno. Bahkan Djoko menyebut, ini adalah satu-satunya museum di Jawa Tengah yang merepresentasikan enam warisan budaya Indonesia yang mendunia dan sudah diakui oleh UNESCO.

“Ada Candi Borobudur, Situs Manusia Purba Sangiran, Candi Prambanan. Kami memiliki beberapa macam koleksi dari situs tersebut, ada juga batik, keris, dan wayang, itu koleksi yang luar biasa,” ungkapnya.

Share This Article