Ad imageAd image

Muncul Rumor Pemindahan Balai Kota Semarang ke Mijen, Sekda: Bukan Pekerjaan Mudah

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 728 Views
4 Min Read
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswan Aminuddin. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Media sosial belakangan ini diramaikan dengan rencana pemindahan Balai Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) di wilayah Kecamatan Mijen.

Rumor itu diketahui setelah viral terdapat beberapa foto yang diduga master plan Balai Kota Semarang diunggah oleh akun Instagram @skyscrapercitysemarang.

“Balaikota Semarang pindah Mijen. Ini desain master plan terbarunya, cakep nggak?,” tulis akun tersebut dalam keterangan foto yang diunggah.

Unggahan dugaan master plan Balai Kota Semarang akan dipindah di Kecamatan Mijen, mendadak dibanjiri komentar dari netizen di postingan itu.

Merespon postingan dugaan master plan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswan Aminuddin yang mengakui bahwa pihaknya akan merencanakan pemindahan Balai Kota Semarang ke wilayah Mijen.

Mengenai pindah di wilayah Mijen, dia mengatakan bahwa pihaknya sengaja memasukan wilayah itu dikarenakan Pemerintah Kota Semarang memiliki lahan di sekitar BSB City.

Alasannya, Sekda Kota Semarang menilai bahwa lahan di BSB City sangat memungkinkan untuk pemindahan ibu kota Semarang.

BACA JUGA:   Polda Jateng Cek Langsung Tiga Lokasi Judi di Kota Semarang, Ini Hasilnya

Bahkan, desainnya pun sudah pernah ada. Iswar juga mengakui pemindahan Balai Kota Semarang bukanlah tugas mudah.

“Tapi, untuk pemindahan kantor Pemkot Semarang tidak semudah membalikan tangan,” kata Iswar kepada wartawan, Senin (21/8/2023).

Terkait pemindahan Balai Kota Semarang bukanlah tugas mudah, Sekda Kota Semarang kemudian menjelaskan hal ini tentunya membutuhkan sumber daya yang begitu besar, serta anggaran daerah.

Meski, pihaknya telah merencanakan pembangunan kantor pemerintahan di sana. Hanya saja, realisasi melihat kemampuan keuangan daerah. Pembangunan tentunya dilakukan secara bertahap.

“Ini sementara kami sudah membuat DED (detail engineering design) untuk masjid raya di sekitar sana,” bebernya.

Iswar menyampaikan, masjid tersebut setidaknya bisa untuk membangkitkan aktivitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Mijen dan sekitarnya.

“Sehingga, kapan kami punya kemampuan daerah, dadi sisi keuangan bisa pindah, ya kami pindah. Tapi, itu dalam perencanaan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah menuturkan, khusus tahap pertama pembangunan masjid raya di Mijen, yakni pihaknya menganggarkan sebesar Rp 10 miliar.

BACA JUGA:   Selebgram Angela Lee Kecelakaan di Tol Salatiga, Begini Kronologinya 

Tahap pertama tersebut yang dilakukan ialah penataan lahan dan ada pondasi yang ditancapkan sebagai tanda keseriusan penkot membangun masjid agung di wilayah barat tersebut.

“Kami bangun masjid agung sebagai pusat peradaban islam, ada pusat kegiatan disana,” ungkap Irwansyah.

Adapun lokasi masjid raya di Mijen itu berada di BSB City atau tepatnya di depan Shabara Polda Jateng.

Untuk membangun masjid sendiri, setidaknya membutuhkan lahan sekitar 2,5 hektare. Nantinya, sekitar 40 persen dari luas tersebut akan dibangun, sedangkan sisanya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

“Konsepnya green building. Mudah-mudahan menjadi masjid kebanggaan Kota Semarang,” beber dia.

Dengan lahan berukuran secara keseluruhan segitu, sebutnya penyelesaian pembangunan masjid akan menghabiskan anggaran sekitar 150 miliar.

Pada tahap sekarang, tambahnya pembangunan masjid baru dianggarkan Rp 10 miliar. Sisanya,
dibangun bertahap menyesuaikan anggaran.

“Kalau 2024 ada anggaran ya selesai. Siapa tahu ada yang akan membantu membangun masjid seperti masjid di Solo,” paparnya.

BACA JUGA:   DPC Ferari Kota Semarang Berkomitmen Berikan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu

Oleh karena itu, ia tak pun tak menampik adanya rencana pembangunan perkantoran baru di Mijen. Realisasi pemindahan perkantoran Pemerintah Kota Semarang bergantung visi misi Wali Kota Semarang ke depan.

Disinggung soal berapa anggaran yang dibutuhkan untuk memindahkan perkantoran dari lokasi lama di Semarang Tengah menuju Mijen, Irwansyah mengaku pihaknya belum menghitung anggaran untuk hal tersebut.

Kendati demikian, dinasnya sudah membuat masterplan untuk rencana tersebut.

“(Realisasi) bergantung wali kota. Mudah-mudahan wali kota ke depan, (program ini) jadi visi misinya,” imbuh Irwansyah.

Kajian distaru, sebut Irwansyah, balai kota yang saat ini ditempati menjadi city hall. Sedangkan, perkantoran baru menempati lahan seluas 24 hektar di wilayah Mijen. Seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) menempati di sana.

“Lahan di sana 24 hektar. Cukup untuk bikin pusat pemerintahan. Bahkan, konsep kami ada stadion olahraga,” pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment