INDORAYA – Mulai hari ini, Senin (11/9/2023), pemerintah menyalurkan bantuan pangan periode kedua berupa beras 10 Kilogram. Di Jawa Tengah (Jateng), ada sebanyak 3.574.712 kartu keluarga (KK) yang mendapat bantuan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun menyatakan, masing-masing keluarga yang masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut akan mendapat bantuan beras 10 Kilogram.
“Bantuan pangan di Jawa Tengah itu ada 3.574.712 KK yang akan menerima bantuan pangan dalam bentuk beras,” ujarnya kepada Indoraya.news usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jateng, Senin (11/8/2023).
Saat ini cadangan beras di Bulog Jateng tersedia sebanyak 224 ribu ton. Sebagian bakal digunakan untuk penyaluran bantuan pangan secara bertahap di 35 kabupaten/kota selama tiga bulan ke depan.
“Stoknya sudah siap dan mulai hari ini disalurkan secara serentak tetapi untuk tahap awal baru ada di enam daerah. Yaitu Demak, Rembang, Sukoharjo, Klaten, kota Tegal, dan Batang. Mulai besok serentak di Jateng,” beber Ahmad Kholisun.
Dia mengatakan, penyaluran bantuan pangan periode kedua ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, terutama beras yang saat ini harganya cenderung tinggi.
“Tujuan kedua dengan bantuan pangan ini harapannya permintaan beras oleh masyarakat pada pasar berkurang, sehingga nanti harganya akan turun, inflasi juga bisa dikendalikan,” imbuhnya.
Selain menyalurkan bantuan beras, Perum Bulog Kanwil Jateng juga menggencarkan program Stabilisasi Pasokn dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Jateng.
“Itu kita lakukan secara terus menerus sepanjang tahun, sampai saat ini Bulog Kanwil Jateng sudah menyalurkan SPHP sebanyak 62.600 ton dan ini terus kita laksanakan sampai akhir tahun,” tandas Ahmad Kholisun.