Meski Sudah Ada Vaksin Booster, Masyarakat Tetap Diminta Waspada Penularan Covid-19

Kartika Ayu
16 Views
4 Min Read
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko.

INDORAYA – Masyarakat tetap diminta waspada akan penularan Covid-19, meski saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang vaksin booster atau vaksin dosis ketiga bagi masyarakat. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko, Kamis (13/1/2022).

Menurutnya, kewaspadaan tentang penularan Covid-19 perlu terus ditingkatkan, apalagi saat ini ada indikasi penularan varian baru jenis Omicron yang masuk dalam daftar variant of concern atau varian yang menjadi perhatian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian baru ini berpotensi menimbulkan gelombang baru infeksi Covid-19, yang dengan cepat menyebar.

“Kewaspadaan perlu terus ditingkatkan, termasuk tentang ketaatan akan protokol kesehatan. Jangan sampai persoalan ini diabaikan, dan varian baru menjadi gelombang pandemi,” katanya.

Selain itu, percepatan program vaksinasi juga harus dimaksimalkan oleh pemrintah, dengan menggandeng banyak pihak. Dinas Kesehatan juga perlu menyiapkan teknis pelayanan dan mekanisme dalam pemberian aksinasi dosis III atau booster bagi masyarakat.

“Intinya kita jangan sampai lengah, harus tetap waspada karena Covid-19 merupakan ancaman bagi semua lini. Tak hanya kesehatan, tapi juga pendidikan dan ekonomi. Kami berharap masyarakat membantu pemerintah, dengan meningkatkan kesadaran akan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid mendorong pemerintah untuk meneruskan upaya menanggulangi penyebaran Covid-19. Upaya-upaya seperti 3T serta 5M lebih diperkuat dan secara masif harus dilakukan di semua daerah.

Penegasan ini disampaikannya saat menjadi nara sumber dalam acara “Aspirasi Jateng: Covid-19 Jateng Pasca Libur Natal dan Tahun Baru 2022”, Selasa (11/1/2022).

Hamid mengemukakan, upaya 3T atau tindakan melakukan tes (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment) bisa dibilang taktis dalam upaya penanggulangan pandemi. Belum lagi upaya-upaya seperti 5M seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan menghindari mobilitas.

“Saya sepakat untuk diteruskan baik itu 3T maupun 5M. Saya kira sekarang ini masyarakat sudah terpola itu. Kalau tidak memakai masker jadi risih. Karena itu protokol kesehatan harus terus dioptimalkan, jangan kendor,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr Yulianto Prabowo menegaskan, pada awal 2022 ini jumlah kasus Covid-19 melandai dan cenderung menurun. Persentase kasus pun sudah satu digit. Penurunan tersebut, lanjut dia, karena ada kesadaran secara individu maupun kelompok untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Bahkan untuk vaksinasi sendiri, di Jateng untuk dosis I sudah 82% atau lebih tinggi dari target nasional yakni 70%, serta dosis II sudah 60%.

“Kami sudah meminta semua kabupaten kota untuk terus mengupayakan 3T dan 5M. Capaian vaksinasi terutama yang kedua untuk terus ditambah supaya kekebalan kelompok tercapai,” lanjutnya.

Karena secara kasus dan capaian vaksinasi sudah memenuhi jumlah keseluruhan, kata Yulianto, Pemprov Jateng siap untuk menyelenggarakan vaksinasi dosis III atau booster. Pemerintah pusat mulai Rabu (12/1/2022) sudah melakukan vaksinasi booster. Jateng masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Dari kajian akademisi, dilontarkan dr Andri Putranto selaku dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri 11 Maret (UNS), upaya 3T dan 5M sudah menjadi budaya di masyarakat. Orang sudah tidak percaya diri manakala keluar rumah tidak mengenakan masker. Menurutnya masalah itu sederhana, namun upaya untuk membentengi diri dari penyebaran virus sudah ada kemajuan.(IR)

Share This Article