Menteri ESDM Sebut Negara Rugi Rp 500 Triliun Imbas Impor Minyak

Redaksi Indoraya
24 Views
2 Min Read
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 500 triliun akibat impor minyak.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia memerlukan sekitar 1 juta barel minyak per hari untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Bahlil, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Golkar, mengungkapkan bahwa produksi minyak dalam negeri telah turun drastis, hanya mencapai sekitar 590.000 hingga 600.000 barel per hari, sementara konsumsi nasional mencapai 1,6 juta barel per hari. Hal ini menyebabkan Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta barel minyak setiap hari.

“Dengan kita mengalokasikan uang kurang lebih sekitar Rp 500 triliun yang bisa hilang per tahun untuk bisa membeli minyak. Ini juga salah satu kenapa nilai tukar Rupiah kita itu menurun terhadap Dolar,” jelas Bahlil dalam sambutannya di HUT ke-65 MKGR, di Hotel Shangri-La, Minggu (19/1/2025).

Pada 2025, pemerintah menargetkan lifting minyak sebesar 605.000 barel per hari, sedangkan untuk gas bumi, target lifting mencapai 1.005 ribu barel setara minyak per hari.

Bahlil juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan ambisius untuk mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari pada 2028-2029.

Bahlil menegaskan Prabowo tak mau lagi Indonesia impor minyak di tahun 2029, maka dari itu lifting minyak harus digenjot sampai 1 juta barel per hari.

“Kami targetkan, tadi arahan bapak Presiden, di 2028-2029 lifting kita harus mencapai 1 juta barrel per day agar kita mampu untuk tidak melakukan impor minyak lagi pada tahun 2029,” tutur Bahlil.

 

Share This Article