Ad imageAd image

Menteri ESDM Sebut Cadangan Nikel RI Bakal Habis 15 Tahun ke Depan

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 778 Views
2 Min Read
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut cadangan nikel Indonesia bakal habis dalam 15 tahun ke depan. Menurutnya, cadangan nikel tanah air tersisa 5,3 miliar ton dan potensinya menyentuh 17 miliar ton.

“Jadi kalau 5 miliar ton ini kalau dengan kapasitas yang sama 15 tahun, tapi kalau bisa kembangkan potensi ini bisa panjang,” jelas Arifin, Senin (18/9/2023).

Mengingat umurnya singkat, Arifin mewanti-wanti untuk tidak boros dalam memanfaatkan nikel. Meski begitu, ia menyebut eksplorasi bakal tetap dilakukan.

BACA JUGA:   Tolak Naikan Tarif Listrik Golongan 13, Negara Tanggung Rp24,59 Triliun

“Nah ke depan kan industri baja ini bisa ada industri recycle, bisa top up jadi makin panjang lah (umur cadangan nikel). Cuma kita jangan boros,” tandasnya.

Ucapan serupa pernah dilontarkan Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah. Ia mengatakan eksplorasi kudu segera digenjot untuk mendapatkan cadangan nikel baru.

Ia juga menilai moratorium pembangunan smelter nikel baru perlu segera dilakukan. Secara khusus, Agus menyoroti smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang menghasilkan produk olahan nikel kelas dua berupa nickel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi).

BACA JUGA:   Pemerintah Targetkan Sertifikasi 1.000 Bengkel Konversi Motor Listrik di Tahun 2023

“Imbauan Pak Menteri (Arifin Tasrif) memang (moratorium) lebih baik daripada kesulitan nanti, itu tadi sudah disampaikan bahwa cadangan diperkirakan antara 10-15 tahun hitungan dari Minerba mungkin 13 tahun lah pertengahan. Kira-kira seperti itu, itu yang harus kita lihat,” kata Agus beberapa waktu lalu.

Share this Article
Leave a comment