INDORAYA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebutkan dampak polusi udara yang menyebabkan penyakit gangguan pernapasan diprediksi akan meningkatkan beban atau klaim BPJS Kesehatan.
Dia menyinggung beban BPJS tahun 2022 mencapai Rp 10 Triliun akibat enam penyakit gangguan pernapasan. Adapun enam penyakit tersebut, yaitu infeksi paru, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, kanker paru, tuberkolosis, dan penyakit paru kronis. Oleh karena itu, adanya peningkatan kadar polusi udara akhir-akhir ini diprediksi akan menambah beban BPJS.
“Dari enam penyakit karena gangguan pernapasan, beban BPJS-nya Rp 10 triliun. Infeksi paru atau pneumonia, kemudian asma, itu sekitar Rp 8 triliun dari yang Rp 10 triliun,” kata Budi dalam keterangan pers pembahasan peningkatan kualitas udara kawasan Jabodetabek, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/23).
Budi juga menjelaskan bahwa lonjakan kasus penyakit gangguan pernapasan saat ini mencapai empat kali lipat dibandingkan saat pandemi Covid-19.
“Akibatnya dari polusi udara ini, hanya saja kita di kesehatan bergeraknya di sisi hilir, bukan di hulu. Kita menangani akibatnya, bukan menangani sebabnya. Jadi posisi saya mendorong agar sektor-sektor di hulu yaitu sektor energi, transportasi, sektor lingkungan hidup, supaya bisa mengurangi tekanan emisinya,” papar dia.
Oleh karena itu, Budi juga mengimbau masyarakat agar rutin melakukan pengecekan kualitas udara yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Apabila kualitas udara buruk, masyarakat diminta untuk menggunakan masker ketika berpergian.