Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Menilik Toko Bendera Kurnia, Eksis Sejak 1998, Selalu Ramai Jelang Kemerdekaan
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • Berita
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
  • Semarang
  • Ragam
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Cari
  • Berita
    • Hukum Kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Parlemen
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Jateng
    • Daerah
  • Semarang
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Otomotif
  • Opini
  • Kirim Tulisan
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Semarang

Menilik Toko Bendera Kurnia, Eksis Sejak 1998, Selalu Ramai Jelang Kemerdekaan

By Redaksi Indoraya
Sabtu, 06 Agu 2022
76 Views
5 Min Read
Pegawai Toko Bendera Kurnia sedang menyiapkan pesanan buat pelanggan (dok. Athok Mahfud)
INDORAYA – Sebuah toko yang dihiasi bendera dan umbul-umbul berwarna merah putih menampakkan aktivitas orang-orang di dalamnya. Toko dengan kaca depan transparan itu dari luar tampak sibuk. Beberapa orang di dalamnya terlibat dalam perbincangan dan transaksi jual-beli.

Itulah Toko Kurnia, pusat bendera dan umbul-umbul yang terletak di Kampung Kauman, Kota Semarang. Toko yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Agung Kauman ini menyediakan berbagai macam jenis dan model perlengkapan yang digunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.

Setiap bulan Agustus atau menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, toko tersebut senantiasa ramai. Pengunjung biasanya berdatangan mencari atribut kemerdekaan. Seperti bendera, umbul-umbul, dan aneka hiasan berwarna merah putih lainnya.

Begitu juga pada siang itu, Jumat (5/8/2022). Nini tampak sibuk melayani pembeli. Pegawai Toko Kurnia itu mengemasi bendera merah putih ke dalam plastik. Lantas ia menyerahkannya kepada pelanggan dan menerima beberapa lembar uang.

Perempuan yang menjaga toko hampir sepuluh tahun tersebut mengatakan bahwa Toko Kurnia Kauman menjadi titik pusat penjualan bendera dan umbul-umbul yang selalu diburu masyarakat jelang hari kemerdekaan 17 Agustus.

“Mulai bulan Juli sudah ramai, sejak tiga mingguan kemarin. Sehari paling tidak yang beli ada 50 orang lebih,” katanya sambil merapikan barang pesanan pelanggan.

Sebenarnya Toko Kurnia tidak hanya menyediakan atribut kemerdekaan saja. Melainkan juga alat-alat rebana seperti ketipung serta karpet rumah. Namun di antara barang lainnya, bendera dan umbul-umbul yang paling banyak dicari.

“Ini saja yang kantoran masih belum pada beli. Ini yang ramai (bendera untuk) kampung-kampung dulu, kalau kantor biasanya nanti,” lanjutnya.

Bagi masyarakat yang ingin memesan atribut kemerdekaan, tidak harus datang ke Toko Kurnia. Pasalnya toko ini juga menerima pesanan lewat telepon. Adapun harga barangnya menyesuaikan jenis dan ukuran, berkisar mulai Rp 25 ribu hingga Rp 120 ribu.

Eksis di Kauman Sejak 1988

Kauman digadang menjadi daerah yang khas dengan pusat penjualan berbagai macam jenis perlengkapan dan properti, termasuk bendera. Sementara Toko Kurnia ialah salah satu toko bendera legendaris di Kota Semarang. Pasalnya keberadaannya sudah lama, yaitu sejak tahun 1988.

Pada waktu itu Ahmad Ali belum menjadi pemiliknya. Toko itu masih dikelola oleh mertuanya. Lalu baru pada awal tahun 90-an, lelaki berusia 59 tahun itu menikahi istrinya sekaligus diminta mengelola usaha mertuanya.

“Jadi pada waktu itu saya nikahin anaknya, terus sekalian disuruh beli toko ini. Jadi dapat anaknya sekaligus tokonya,” katanya sambil nyegir melepas tawa.

Pemilik Toko Kurnia itu membeberkan bahwa dulunya hanya berjualan bendera dan umbul-umbul khusus kemerdekaan. Namun semakin animo masyarakat tinggi, beberapa barang jualan ditambahkan. Seperti alat-alat rebana, karpet rumah, dan bendera partai.

Selain itu, dulunya bangunan Toko Kurnia juga masih berupa kayu. Bahkan ketika hujan deras datang, kayu-kayu yang digunakan sebagai tempat jualan bisa sampai terbawa air hujan.

“Kalau hujan esoknya hilang, kenter (dihanyutkan) banjir. Setelah anak saya lahir sekitar tahun 1993 itu baru tak perbarui, tak bangun jadi bagus,” kata bapak satu anak itu.

Saat ditanya berapa omzet yang dihasilan per bulan, Ali enggan menyebutkannya. Namun warga Pendrikan Lor tersebut mengaku beruntung dan penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berapa pun hasilnya ia selalu bersyukur.

Selain itu, ia mengatakan bahwa tokonya juga pernah mengalami masa-masa sulit. Yaitu ketika pandemi covid-19 selama dua tahun lalu. “Drastis pandemi dua tahun ga ada pemasukan, sepi banget,” katanya singkat.

Namun pada tahun ini semenjak kasus covid-19 melandai dan kebijakan pembatasan dilonggarkan, Toko Kurnia kembali ramai diburu masyarakat.

Terlebih di masa-masa menjelang kemerdekaan, Ali selalu kebanjiran orderan. Bahkan belum lama ini ada pelanggan yang memesan umbul-umbul mencapai Rp 12 juta dalam sekali pesan.

“Pembeli ada yang sampai belinya jutaan, satu orang 12 juta, satu orang ada 5 juta. Gak bisa diprediksi pokoknya,” ungkap Ali.

Hingga kini, Toko Kurnia sudah eksis di Kauman selama 34 tahun. Berbagai dinamika dan lika-liku tentu tidak lepas mewarnai eksistensinya. Ali berharap, toko ini selalu ramai dan langgeng sebagai pusat penjualan bendera dan umbul-umbul di Kota Semarang.

TAGGED:Indorayatoko benderatoko kurnia semarangtoko umbul-umbul

Terbaru

  • Bareng Kapolri Tanam Jagung di Grobogan, Gubernur Jateng Dukung Swasembada Pangan Rabu, 09 Jul 2025
  • Dua Pelajar Ini Wakili Jateng Jadi Paskibraka Nasional, Siap Unjuk Gigi di Istana Negara Rabu, 09 Jul 2025
  • Hadapi Tantangan Zaman, Pemprov Jateng Kuatkan Industri Tenun Lurik Tradisional Rabu, 09 Jul 2025
  • Gubernur Luthfi Dampingi Wapres Gibran Tebar 50 Ribu Benih Ikan di Waduk Rowo Jombor Rabu, 09 Jul 2025
  • APBD Perubahan 2025 Disetujui DPRD, Pemkab Jepara Fokus Wujudkan Layanan Publik yang Lebih Baik Rabu, 09 Jul 2025
  • Produk UMKM Jateng Harus Tembus Pasar Internasional, Dekranasda Terus Lakukan Pendampingan Rabu, 09 Jul 2025
  • Kuota Hampir Penuh, Pendaftaran Magang ke Jepang Pemprov Jateng Ditutup 16 Juli Rabu, 09 Jul 2025

Berita Lainnya

Semarang

Mahasiswa Tersangka Kerusuhan Hari Buruh Temui Wali Kota Semarang, Sampaikan Permintaan Maaf

Selasa, 08 Jul 2025
Semarang

Aipda Robig Dituntut 15 Tahun Penjara, Ayah Gamma Kecewa Dinilai Tak Setimpal

Selasa, 08 Jul 2025
Semarang

Walkot Semarang Minta Penanganan Cepat Terkait Dugaan Pelecehan Seksual oleh ASN

Selasa, 08 Jul 2025
Semarang

Usai Video Dugaan Pelecehan Viral, Seklur Semarang Tengah Jalani Pemeriksaan

Selasa, 08 Jul 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account