Melihat Sejarah Kemunculan Grup Lawak Srimulat

Redaksi Indoraya
26 Views
2 Min Read
Grup Aneka Ria Srimulat (dok. Repro Dok Herry Gendut Janarto)
INDORAYA – Film Srimulat: Hil Yang Mustahal Babak Pertama ternyata tidak hanya bisa mengobati kerinduan para penggemar Srimulat. Tapi juga para anggota keluarga pelawak itu sendiri.
Film tersebut menceritakan awal mula terbentuknya grup lawak Srimulat. Setting waktu menengok jauh ke belakang di sekitar tahun 1980-an. Saat itu di Kota Surakarta (Solo), Srimulat memulai pertunjukannya di Teater Sriwedari.

Grup lawak Srimulat memang tidak pernah lekang oleh waktu. Seiring bergulirnya waktu, grup yang berdiri puluhan tahun silam itu masih begitu melekat di hati para pencintanya.

Tidak hanya generasi 70-an, generasi milenial pun cukup banyak yang menggemari grup Gepeng Cs ini. Di balik ketenarannya, ada sosok Raden Ajeng Srimoelat.

Perempuan yang dikenal mempunyai tekad keras dan jiwa seni yang mumpuni diakui itu berhasil menghadirkan grup lawak yang begitu melegenda.

Meski RA Srimoelat sudah lama berpulang tetapi karyanya masih tetap begitu besar. RA Srimoelat meninggal dunia pada 1 Desember 1968.

Makam pendiri Srimulat itu berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Solo. Lokasi makanya cukup mudah dijangkau hanya berjarak lebih kurang 20 meter dari jalan.

Makam RA Srimoelat tidak sendirian, ada beberapa makam keluarga di sampingnya. Di sisi selatan makam RA Srimoelat, juga ada makam anggota Srimulat yaitu Gepeng. Makam pelawak bernama asli RM Risman itu dipasangi batu nisan berwarna hitam pekat.

Salah seorang penjaga makam, Retno, mengatakan beberapa waktu lalu banyak sekali orang yang mengunjungi makam-makam anggota Srimulat.

“Iya, banyak yang kemarin nyekar ke sini. Kalau 20-an orang ada,” kata Retno, Sabtu (28/5/2022).

Hanya saja Retno mengaku tidak mengenal siapa saja yang waktu itu mengunjungi makam.

“Saya kurang begitu kenal, sepertinya artis-artis. Sebelum pemutaran film Srimulat itu,” ucapnya.

Retno juga menyampaikan, pada hari-hari biasa tidak banyak yang mengunjungi makam-makam para pendiri Srimulat itu.

“Kalau hari biasa memang seperti ini (sepi), kemarin saja yang cukup ramai,” pungkasnya.

Share This Article