INDORAYA – Marsono dan Syaifulhaq Mayyazi mengantongi dukungan 40 dari total 50 kursi di DPRD Boyolali. Dukungan ini terdiri dari 36 kursi yang dimiliki oleh PDI-P dan 4 kursi dari PKS. Sesepuh politik dan tokoh berpengaruh, mendukung langkah mereka.
Menjelang Pilkada Boyolali 2024, Marsono muncul sebagai kandidat unggulan berkat dukungan kuat dari berbagai kalangan, baik partai politik maupun tokoh masyarakat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi pendukung utama Marsono, dengan jaringan luas dan basis massa yang kokoh di Boyolali.
“Dengan dukungan PDIP, kami optimis dapat membangun Boyolali yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” tegas Marsono, menekankan pentingnya dukungan partai ini untuk menggerakkan simpatisan dan meningkatkan popularitasnya di kalangan pemilih.
Selain PDIP, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan kontribusi penting dengan mendukung Syaifulhaq Mayyazi sebagai calon Wakil Bupati. Sinergi antara PDIP dan PKS mencerminkan kerja sama strategis antara dua partai besar yang memiliki basis massa berbeda namun saling melengkapi. Bersama-sama, mereka membentuk koalisi yang kuat dan beragam, yang mencakup berbagai spektrum politik dan keagamaan.
Tak hanya dari partai politik, dukungan juga datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang menyatakan rekomendasi mereka untuk pasangan ini. PPP, sebagai partai berhaluan Islam, menambah keberagaman dukungan yang diterima Marsono, menunjukkan penerimaan dari berbagai latar belakang politik dan keagamaan.
Dukungan personal juga sangat kuat, terutama dari Susetya Kusuma Dwi Hartanta, Ketua DPC PDIP Boyolali, yang memiliki peran penting dalam pengusungan Marsono. Dengan pengaruh besar dalam struktur partai lokal, Susetya aktif menggalang dukungan dan berkomitmen untuk mengawal Marsono dalam misinya membawa Boyolali ke arah yang lebih baik.
“DPP PDIP telah memberikan rekomendasi kepada Marsono-Saifulhaq, dan kami siap mengawal mereka,” ungkap Susetya.
Di sisi lain, Abdul Kharis Almasyhari, anggota DPR RI dari PKS dan ayah Saifulhaq Mayyazi, memberikan dukungan moral dan politik yang penting. Sebagai tokoh senior, Abdul Kharis memiliki pengaruh signifikan di partai dan hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat, menambah kekuatan politik pasangan ini.
Seno Kusumoharjo, sesepuh PDIP Boyolali, juga memperkuat legitimasi pencalonan Marsono. Kehadirannya dalam berbagai acara kampanye dan pendaftaran menunjukkan dukungan moral yang kuat dan mempertegas posisi Marsono di mata konstituen.
“Kita butuh pemimpin yang memahami nilai-nilai lokal sekaligus mampu membawa Boyolali ke masa depan yang cerah,” tandas Seno.
Dukungan dari Bupati dan Wakil Bupati Boyolali saat ini, Mohammad Said Hidayat dan Wahyu Irawan, menunjukkan kesinambungan dan kepercayaan terhadap visi yang diusung Marsono. Mereka percaya bahwa Marsono dapat melanjutkan dan meningkatkan pembangunan yang telah berjalan.
Koalisi dan dukungan ini bukan hanya aliansi politik, tetapi juga representasi dari aspirasi masyarakat Boyolali yang menginginkan perubahan dan keberlanjutan pembangunan. Dengan basis dukungan yang kuat dan beragam, Marsono diharapkan mampu menjawab tantangan Boyolali ke depan, membawa daerah ini menuju kesejahteraan yang lebih merata dan berkelanjutan.
Kombinasi visi yang jelas, dukungan partai yang solid, dan kehadiran tokoh-tokoh berpengaruh menjadikan Marsono sebagai calon yang siap memimpin Boyolali dengan semangat baru.
Marsono menutup dengan keyakinan, “Kami siap membawa Boyolali menjadi lebih baik, dengan dukungan dari semua pihak.”