Ad imageAd image

MANTAB! Rojolele Srinar-Srinuk Jadi Varietas Khas Klaten

Redaksi
By Redaksi 429 Views
3 Min Read
Ilustrasi Varietas Rojolele Srinar-Srinuk Jadi Varietas Khas Klaten. (Pixabay)

INDORAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) menerbitkan hak perlindungan varietas tanaman (PVT) untuk dua varietas khas Klaten, yaitu varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk.

Kedua varietas itu disebut telah lulus uji BUSS, yaitu uji untuk menilai kelayakan varietas dalam mendapatkan hak PVT dengan memenuhi unsur baru, unik, seragam, dan stabil. Berdasarkan hasil sidang Komisi PVT yang sudah digelar pada 24 Februari 2022 , Pemkab Klaten menjadi pemerintah daerah pertama yang berhasil mendapatkan hak PVT.

Diraihnya hak PVT atas padi rojolele Srinar dan Srinuk ini merupakan perjalanan panjang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan varietas unggul dari Klaten ini. Diawali dengan riset yang dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk pemulian benih padi rojolele pada 2013 silam, dimulailah kerja sama antara BATAN dengan Pemkab Klaten.

BACA JUGA:   Meresahkan, Balon Udara Liar Jatuh Menimpa Rumah Warga di Klaten

Melalui program Agro Techno Park (ATP) Klaten yang dimulai pada tahun 2015, BATAN berhasil mengembangkan dua varietas unggul yang bernama rojolele Srinar dan Srinuk dari padi lokal rojolele.

Kerja sama dengan BATAN terus berlanjut dengan penelitian di laboratorium dan berkali-kali dilakukan uji coba benih. Setelah melalui proses panjang, akhirnya benih rojolele unggul berhasil didapat. BATAN melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah berhasil memperbaiki varietas padi rojolele yang terkenal dan disukai masyarakat ini. Keberhasilan ini diwujudkan dengan panen perdana varietas rojolele Srinuk dan rojolele Srinar di Kawasan ATP Klaten pada Oktober 2019 silam.

Varietas ini memiliki umur panen lebih pendek yakni dari awalnya 165 hari menjadi 110 hari. Pengembangan varietas unggul padi dengan teknologi nuklir itu memiliki rasa pulen dan wangi seperti varietas indukan.

BACA JUGA:   Ziarah di Makam Mbah Liem Klaten, Gerindra Komitmen Jalankan Pesan Beliau Jaga NKRI

Lahirnya varietas baru itu kemudian ditindaklanuti dengan perbanyakan benih, penanaman serentak dan pembentukan kelembagaan manajemen produksi, pengelolaan serta dan pemasaran dari hulu hingga hilir. Bahkan, demi mengenalkan ikon baru ini, Sri Mulyani akan mewajibkan kepada setiap PNS Klaten untuk mengonsumsi Rojolele dalam kesehariannya.

“Padi Rojolele merupakan padi yang menjadi ikon dan melegenda di Kabupaten Klaten yang memiliki ciri khas pulen dan wangi. Adanya varietas baru ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk kembali bergairah menanam padi karena masa tanamnya lebih pendek setara dengan jenis padi di pasaran umum,” kata Bupati Sri, Selasa 5 April 2022.

BACA JUGA:   Disnakkeswan Jateng Prioritaskan Distribusi Vaksin di 3 Kabupaten Rawan Tertular Antraks

Ia berharap agar para petani di Kabupaten Klaten ke depannya semakin sejahtera dan Klaten memiliki unggulan yang patut dibanggakan. Bupati juga berencana membuat pasar khusus beras yang akan memasarkan bukan hanya beras rojolele Srinar dan Srinuk, namun juga beras yang dihasilkan oleh petani lokal Klaten.
Baca Juga: ASTP Jimbung Dibuka, Jadi Destinasi Pendamping Rowo Jombor

“Alhamdulillah sudah diberikan SK atau hak PVT dari Kementerian Pertanian, ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh jajaran Pemkab Klaten, kelompok tani, dan masyarakat Kabupaten Klaten. Varietas Rojolele Srinar dan Srinuk adalah potensi unggulan yang harus selalu kita selalu kembangkan, kita promosikan agar membumi,” kata Sri Mulyani. (RED)

TAGGED: , , ,
Share this Article