Malaysia Cabut Aturan Pembatasan Covid-19, Warga Tak Lagi Wajib Pakai Masker

Redaksi Indoraya
15 Views
2 Min Read
ilustrasi tidak wajib menggunakan masker (dok. pixabay)

INDORAYA – 1 Mei mendatang Malaysia akan mencabut pembatasan covid-19, mengingat angka penularan sudah mulai menurun. Pemerintah setempat tidak lagi mewajibkan menggunakan masker saat berada di tempat umum.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin menilai tren kasus COVID-19 Malaysia selama beberapa pekan terakhir. Puncak kasus Omicron sebelumnya tercatat di bulan Maret dengan lebih dari 30 ribu infeksi per hari.

Pelancong atau wisatawan yang ingin masuk ke Malaysia tidak lagi wajib melampirkan hasil tes negatif COVID-19. Asalkan, mereka sudah menerima vaksin COVID-19 lengkap yakni dua dosis.

Mulai pekan depan, Malaysia semakin dekat dengan kehidupan normal sebelum COVID-19 lantaran kewajiban memakai masker resmi dicabut. Namun, kebijakan ini baru berlaku di luar ruangan. Sementara aktivitas di dalam ruangan tetap diharuskan memakai masker seperti di pusat perbelanjaan dan transportasi umum.

“Pemakaian masker di luar ruangan adalah opsional, tetapi tetap dianjurkan,” kata Khairy, Rabu (27/4).

Tak Perlu Check In My Sejahtera

My Sejahtera merupakan aplikasi mirip PeduliLindungi yang berfungsi sebagai skrining COVID-19 dan kelompok yang tidak divaksinasi. Pemerintah Malaysia tidak lagi mewajibkan check in melalui aplikasi tersebut.

Meski begitu, warga Malaysia masih bisa menggunakan aplikasi My Sejahtera untuk melaporkan hasil tes COVID-19 dan melihatkan penilaian kesehatan mereka saat tengah dikarantina.

Dikutip dari Channel News Asia, 68,1 persen populasi dewasa sudah menyelesaikan vaksinasi booster atau sekitar lebih dari 16 juta orang. Sementara cakupan vaksinasi COVID-19 dosis kedua sudah mencapai 97,6 persen.

Sejak awal pandemi, Malaysia telah melaporkan lebih dari 4,4 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 35.500 kematian.

“Yang penting adalah tingkat positifnya. Jika pelaporannya menurun dan angka positifnya tetap rendah, itu memberikan gambaran yang akurat tentang penyebaran kasus COVID-19,” beber Khairy.

Menteri mengatakan tingkat positif sekitar 6 persen pada hari Rabu dan 5 persen pada hari sebelumnya.

“Tingkat positifnya dikendalikan, antara 5 dan 10 persen. Ini adalah tingkat yang dapat diterima,” katanya, sembari menekankan warga untuk tetap berhati-hati.(FZ)

Share This Article