Mahasiswa Unnes Ciptakan Sabun Anti Bakteri dari Kulit Semangka, Bisa Buat Relaksasi Tubuh

Athok Mahfud
6 Views
3 Min Read

INDORAYA – Biasanya setelah selesai makan semangka, seringkali kulitnya dibuang begitu saja. Ini karena banyak orang yang tidak tahu bahwa kulit semangka memiliki manfaat dan bisa diolah menjadi produk yang berharga.

Mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah membuktikannya. Empat mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) berhasil mengolah kulit semangka menjadi bahan baku spray anti bakteri.

Keempat mahasiswa PKM-K yang punya ide kreatif ini di antaranya Mariha Zulfa Risana, Gina Mulyani, Deby Maghfira Prameswari dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Hanina Humaira dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Ketua Tim PKM-K Unnes, Mariha Zulfa Risana mengatakan, spray anti bakteri dari kulit semangka dinamai Alluris Spray. Untuk mengolah bahan, kulit semangka diambil bagian daging putihnya lalu diproduksi hingga menjadi bahan baku cair.

“Produk ini sangat cocok untuk semua usia dan profesi, terutama yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak sempat untuk membersihkan diri,” ujar Mariha dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Kamis (28/9/2023).

Menurut Mariha, sabun spray anti bakteri diproduksi untuk memberikan pengalaman relaksasi tubuh tanpa perlu dibilas. Cara pakainya tetap sama dengan hand sanitizer pada umumnya.

Adapun cara penggunaanya cukup dengan menyemprotkan cairan spray anti bakteri ke telapak tangan atau bagian tubuh lainnya lalu mengusapnya tanpa perlu dibilas.

Dia menerangkan, produk ini dijual dengan harga Rp 20 ribu sampai Rp 35 ribu yang berisi 60 mililiter atau mililiter. Ada berbagai varian pilihan, mulai varian original, bubble gum, dan black opium.

Walau harganya murah meriah, tetapi Mariha yakin bahwa produk yang ia jual akan cepat balik modal. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan keuntungan yang signifikan.

“Saat ini mereka juga sedang melakukan tahapan produksi, pemasaran, penjualan dan evaluasi,” beber Mariha.

Dia juga berharap spray anti bakteri dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnyab untuk mengatasi masalah lingkungan terkait limbah cair domestik dan organik, sekaligus meningkatkan keterampilan berwirausaha.

Produk ini didukung dengan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristekdikti) sebesar Rp 9.000.000. Dalam mengolahnya, empat mahasiswa itu dibimbing oleh dosen Unnes, Dr. Harjono, S.Pd., M.Si.

Produk sabun spray anti bakteri ini sukses dan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tidak hanya itu, inovasi mahasiswa Unnes tersebut juga berlanjut menjadi brand yang dikenal publik.

Share This Article