INDORAYA – Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengak para siswa SDN Tambakaji 01 Semarang belajar tentang sejarah dan budaya Kota Semarang melalui pameran.
Pameran karya bertajuk “Time Travel; The Beauty of Semarang” ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan projek kepemimpinan yang diinisiasi mahasiswa PPG Unnes. Pameran ini digelar di SDN Tambakaji 01 Semarang, Kamis (1/8/2024).
Ketua panitia pelaksana, Wahyu Andani berkata, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali pada peserta didik tentang budaya dan sejarah di Semarang melalui karya bersama.
“Peserta didik perlu mengenal budaya dan sejarah di daerahnya, sehingga dari situ akan menumbuhkan rasa cinta dan bangga kota kelahirannya sendiri,” ujar dia.
Selain menampilkan gelar karya Time Travel, para peserta didik sebelumnya juga dibekali dengan pelatihan peningkatan literasi hingga pembuatan gantungan kunci resin. Pelatihan ini sebagai bekal bagi siswa supaya lebih tanggap dan kreatif dalam membuat suatu karya.
Dengan konsep fun learning, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan tidak monoton, namun menyenangkan. Wahyu bilang, pembelajaran berbasis proyek tersebut melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan.
“Dalam menunjang peningkatan literasi, perlu pelaksanaan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa, jadi kegiatan ini mengintegrasikan pembelajaran dengan keadaan budaya di Semarang,” terang mahasiswa PPG Prajabatan Unnes tersebut.
Sementara itu, Waka Kurikulum SDN 1 Tambakaji 01 Kota Semarang, Ida mentatakan, tingkat literasi di sekolahnya masih rendah. Pameran tersebut tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga guru dan mahasiswa PPG dalam menampilkan karya berisi keindahan budaya Semarang.
“Mahasiswa PPG Unnes sudah menerapkan pembelajaran fun learning di sekolah ini melalui pelatihan dan pameran yang digelar belum lama ini,” ujarnya.
Dia pun berharap kegiatan ini dapat memberikan kesan yang bermakna baik bagi siswa maupun guru di SDN Tambakaji 01 kota Semarang.
“Semoga peserta didik lebih semakin memahami pentingnya mengenal kearifan lokal di kotanya sendiri, serta mampu mengembangkan keterampilan di masa yang akan datang,” ungkap dia.