Ad imageAd image

Lulusan SMP di Jateng 535 Ribu Siswa, Hanya 42 Persen Tertampung di SMA/SMK Negeri

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 750 Views
3 Min Read
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Syamsudun Isnaini, usai rapat koordinasi di Kantor Inspektorat Jateng, Kota Semarang. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Lulusan SMP di Jawa Tengah (Jateng) pada 2023 diperkirakan mencapai sebanyak 535 ribu siswa. Namun dari total jumlah lulusan itu, hanya 42 persen saja yang bisa tertampung di SMA/SMK Negeri pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Syamsudin Isnaini. Ia mengaku, SMA/SMK Negeri hanya kuat menampung 42 persen dari keseluruhan lulusan SMP tahun ini.

“SDM yang kita miliki itu terbatas, pada saat harus melayani 535 ribu lulusan SMP dengan daya tampung hanya mampu 42 persen. Otomatis banyak yang akhirnya gak ketrima di SMA dan SMK negeri,” ucapnya kepada Indoraya.news usai rapat koordinasi di Kantor Inspektorat Jateng, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jumat (16/6/2023).

BACA JUGA:   Polda Jateng Siapkan 270 Pos Pengamanan dan 20 Ribu Personil untuk Mudik Lebaran

Syamsudin mengatakan, dengan daya tampung hanya 42 persen, banyak calon peserta didik yang tidak bisa lanjut ke SMA/SMK Negeri. Sementara 58 persen lulusan SMP lainnya mencari altertanif lain.

Menurutnya, beberapa alternatif yang dilakukan yaitu bersekolah di SMA/SMK swasta, Madrasah Aliyah (MA), dan pondok pesantren. Dan bahkan menurutnya, beberapa lulusan SMP ada yang harus terpaksa tidak melanjutkan sekolah.

“Kemana (lulusan SMP) yang lainnya? Yang lainnya ada 58 persen ya, ada yang di SMA SMK swasta, ada yang di MA, ponpes, dan mungkin sebagian lagi ada yang tidak sekolah,” ungkap Syamsudin.

BACA JUGA:   Pemilu 2024 Sebentar Lagi, Polda Jateng Berikan Enam Pilar

Ia menyadari bahwa nantinya akan ada banyak calon peserta didik yang kecewa lantaran kuota SMA/SMK Negeri hanya 42 persen dari total lulusan SMP. Namun pihaknya mengupayakan sistem PPDB tahun 2023/2024 berjalan secara adil.

“Pasti ada yang kecewa karena gak keterima. Tapi bagaimana kita menciptakan sistem yang berkeadilan. Dalam mempersiapkan sistem kami koordinasi lintas untuk menguji kebijakan-kebijakan yang kita lakukan di Jateng,” ucapnya.

Sebagai informasi, PPDB SMA/SMK Negeri pada tahun 2023/2024 sudah resmi dibuka. Pada tahun ini Pemprov Jateng membuka sebanyak 225.701 kursi atau daya tampung. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 217.781 kursi.

BACA JUGA:   67 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal, Pemprov Evaluasi Agar Tak Terulang Saat Pilkada

PPDB SMA/SMK Negeri sendiri terbagi pada empat jalur dengan masing-masing prosentase. Pada SMAN, prosentase jalur zonasi dengan minimal 55 persen, jalur prestasi maksimal 20 persen, jalur perpindahan orang tua maksimal 5 persen.

Selanjutnya jalur afirmasi PPDB SMAN sebanyak 20 persen dengan rincian untuk siswa miskin 13 persen, untuk anak nakes 3 persen, untuk anak panti 2 persen, dan untuk anak tidak sekolah 2 persen.

Sedangkan Pemprov Jateng prosentasenya jalur prestasi minimal 75 persen, domisili terdekat minimal 10 persen. Afirmasi 15 persen dengan rincian untuk siswa miskin 8 persen, anak nakes 2 persen, anak panti 2 persen, dan anak tidak sekolah 3 persen.

Share this Article
Leave a comment