INDORAYA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yakin di tahun 2045 Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi (high income country) dan pusat peradaban maritim dunia.
Menurut Luhut, hal itu dapat dicapai berkat downstreaming (hilirisasi), digitalisasi, dekarbonisasi, pendidikan, dana desa dan konektivitas.
“Kita sekarang tahun 2023, jadi ini optimistis skenario yang kita susun. Jadi kita ingin nanti pada 2045 ini bisa ke sini dan itu sangat dimungkinkan,” kata Luhut dalam pembukaan Marine Spatial Planning and Expo Service 2023 di Pullman Jakarta Central Park, Selasa (19/9/23).
Dengan adanya 6 pilar tersebut, Luhut optimis hilirisasi bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh di level 6% pada 2025-2026. Pasalnya, selama ini ekonomi Indonesia selalu mentok di 5%.
“Kalau hari ini pertumbuhan ekonomi kita masih 5%-an, tapi dengan kompleksitas ekonomi kita, dengan downstreaming industry kita berharap 2025-2026 akan bisa tumbuh 6% dan terus itu akan membaik,” ujar dia.
Luhut juga menilai banyak komoditas yang bisa digarap mulai dari seaweed (rumput laut), nikel, bauksit, tembaga, timah, hingga kelapa sawit.
“Seaweed ini salah satu akan kita buat menjadi proyek strategis nasional karena juga akan membantu masalah lingkungan dan juga akan memberikan kontribusi jadi pupuk organik, bisa juga biodiesel dan banyak sekali yang bisa,” jelas dia.
Selanjutya, Luhut mengatakan sebesar 75% potensi maritim Indonesia masih dapat dikembangkan. Hal itu, terdiri dari 17.500 pulau dan garis pantai +108.000 km.
“Orang kadang-kadang bilang Indonesia itu negara second class, oh no way, dia first class country, jadi Anda harus bangga jadi orang Indonesia. Nggak ada alasan sama sekali kita nggak bangga jadi orang Indonesia,” paparnya.