Kepala Museum Ranggawarsita Djoko N. Witjaksono optimis bahwa dalam waktu lima hari target tersebut dapat tercapai. Adapun target utama dari pameran itu meliputi pelajar sekolah, guru pendamping, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Selain sebagai upaya pelestarian koleksi logam, tujuannya yaitu pencapaian indikator fungsi dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Selama pameran ini 10.000 pengunjung optimis bisa tercapai,” katanya saat diwawancarai, Selasa (14/06/22).
Dalam pameran tersebut dihadirkan beragam jenis koleksi logam peninggalan sejarah. Ada emas, perak, dan perunggu dengan wujud benda berupa mata uang, perhiasan, dan berbagai perabotan rumah tangga.
Djoko melanjutkan, beberapa koleksi logam yang dipamerkan museum yang terletak di Kota Semarang ini merupakan salah satu upaya mengkomunikasikan warisan sejarah masa lalu kepada masyarakat.
“Museum bukan hanya memajang benda masa lalu tapi melestarikan tradisi yang masih ada. Maka kami mencoba menghubungkan koleksi dari masa lalu ke zaman kini,” lanjutnya.
Ketika baru dibuka pada Selasa (14/04/22), museum tersebut sudah ramai didatangi pengunjung. Ratusan pengunjung yang didominasi pelajar SMP dan SMA di Kota Semarang memadati ruang pameran.
Abdul Qosim, pelajar SMP Nusa Bhakti Semarang mengaku tertarik dengan koleksi logam dalam pameran tersebut. Menurutnya pelajar akan mendapatkan informasi dan wawasan baru ketika berkunjung ke museum ini.
“Pastinya seneng bisa main dan melihat-lihat pameran, bisa menambah wawasan baru terkait sejarah dan budaya,” ujar siswa kelas VII tersebut.
Lebih lanjut, Djoko berharap pameran ini dapat memperluas jaringan dengan masyarakat luas yang memiliki usaha maupun minat khusus terhadap aneka logam.
Selain itu yang paling utama adalah menjadi upaya menanamkan kesadaran kepada generasi muda akan pentingnya menjaga warisan bersejarah yang menandai perkembangan peradaban bangsa Indonesia.
“Museum bisa menjadi destinasi wisata sejarah, promosi sekaligus mengapresiasi manfaat dari warisan budaya,” kata DJoko.