INDORAYA – Arus lalu lintas yang melewati Jembatan Juwana, Kabupaten Pati dialihkan sementara, karena ada kebakaran, Minggu (22/5/2022). Kebakaran terjadi di bawah jembatan yang merupakan hunian liar.
Kasi Humas Polres Pati, Iptu Sukarno mengatakan lalu lintas di Jembatan Juwana dialihkan karena penyangga jembatan masih panas imbas kebakaran rumah hunian liar yang ada di bawahnya. Jika kondisi penyangga jembatan sudah dingin, lalu lintas akan dinormalkan kembali.
“Untuk sementara sambil menunggu besi penyangga jembatan dingin (kondisi saat ini masih panas) untuk arus lalu lintas dialihkan ke jalan lingkar Juwana (Contra flow),” terang Sukarno, Minggu (22/5/2022) pagi.
“Setelah besi penyangga jembatan dingin, akan kita coba untuk arus lalu lintas dinormalkan kembali lewat jembatan tersebut,” sambung dia.
Relawan Kembang Joyo, Pati, Rian mengatakan untuk kebakaran sudah dipadamkan. Ada sebanyak 10 rumah yang terbakar diduga karena terjadi korsleting.
“Sudah padam, itu kejadian sudah dini hari tadi,” ujar Rian.
Menurutnya, untuk sementara waktu lalu lintas di Jembatan Juwana ini dialihkan ke lajur jembatan bagian selatan.
“Dialihkan ke arah selatan melewati yang selatan (jembatan) menjadi dua jalur,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 rumah yang merupakan hunian liar di bawah Jembatan Juwana, Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terbakar dini hari tadi.
“Telah terjadi kebakaran rumah bedeng di Desa Doropayung Kecamatan Juwana yang tepatnya di bawah jembatan Juwana bagian utara,” jelas Kepala Satpol PP Pati, Sugiyono, Minggu (22/5).
Sugiyono mengatakan ada sebanyak 10 rumah bedeng atau rumah semi permanen itu terbakar pada pukul 03.05 WIB. Kobaran api pun sempat membesar hingga akhirnya dipadamkan sekira pukul 04.29 WIB.
“Informasi jam 03.05 WIB. Selesai pemadaman 04.29 WIB. Yang terbakar ada 10 rumah bedeng,” jelas dia.
“Tim damkar induk Pati bersama, damkar Garuda dan Alkon Polsek Juwana turut memadamkan segera berangkat ke lokasi,” sambung Sugiyono.
Menurutnya kebakaran diduga disebabkan karena korsleting.
“Disebabkan karena korsleting jaringan listrik. Tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan mencapai Rp 250 juta,” pungkas Sugiyono.
Sebagai informasi, di bawah Jembatan Juwana banyak digunakan sebagai hunian liar oleh warga yang membuat rumah bedeng atau rumah semi permanen. Adapun kebakaran itu menimpa sebagian dari rumah bedeng yang ada di tempat itu.(FZ)