INDORAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta bagi beberapa perusahaan untuk menerapakn work from home (WFH) untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan salah satu faktor terbesar penyebab kualitas udara di Jakarta memburuk adalah sumber emisi transportasi.
“Maka salah satu upaya kebijakan pemerintah untuk menekan laju mobilitas di wilayah Jakarta adalah penerapan WFH bagi beberapa perusahaan,” kata Ardhasena dalam keterangan tertulis, Senin (21/08/2023).
Ia menjelaskan dalam rangka percepatan pelaksanaan pengendalian kondisi kualitas udara di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pendekatan multisektoral dengan memperketat pengendalian sumber pencemar udara, mendorong perubahan gaya hidup warga serta optimalisasi fungsi penghijauan.
Hal itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 66 tahun 2019 yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta. Ada tujuh poin dalam instruksi itu.
Sementara itu, ia menyebut masyarakat dapat mengambil bagian dalam membantu menyehatkan udara dengan aksi yang paling sederhana, misalnya dengan tidak membakar sampah rumah tangga di dekat rumah.
Selain itu, pemanfaatan transportasi publik dalam keseharian juga dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi sehingga emisi yang ditimbulkan juga berkurang.
“Masyarakat juga dapat berperan serta dalam membangun kebiasaan untuk hemat energi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk penyediaan listrik,” katanya.
Sebelumnya, Pemprov DKI juga telah menerapkan kebijakan WFH mulai hari ini untuk merespons tingkat polusi udara yang tinggi dan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023.