INDORAYA – Pentolan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pemalang yang menjabat Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi, Sudarsono, melayangkan kritik keras kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Dia menyebut bahwa salah satu penyebab kekalahan PDIP pada Pilpres 2024 dan Pilkada serentak 2024 di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, serta perolehan suara Pileg DPR RI yang menurun, ialah ulah Hasto Kristiyanto.
Berbagai statmen atau pernyataan Hasto yang terlalu agresif menyerang pemerintahan selama Pemilu dan Pilkada justru dinilai kontra produktif dan menjadi bumerang sendiri bagi PDIP. Sudarsono berani bertanggung jawab atas pendapatnya ini.
“Saya berani bertarung, ayo Mas Hasto, menurut pendapat saya akibat selama ini banyak ocehan, banyak statment beliau yang menurut saya itu kurang produktif sehingga hal-hal itulah yang menyebabkan citra partai itu turun,” katanya dalam wawancana live di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (1/1/2025).
Bahkan dirinya berani bertaruh pendapatnya itu bisa dibuktikan lewat lembaga survei yang kredibel. Di mana salah satu indikator suara PDIP turun hingga mengalami kekalahan di Pemilu dan Pilkada ialah statmen Hasto Kristiyanto yang kontra produktif.
“Saya menyampaikan, salah satu indikator suara PDI Perjuangan turun, salah satu indikator Pilpres kita kalah, salah satu indikator Pilkada, Pilbup, bupati, gubernur, kita mengalami penurunan itu akibat ocehan penyampaian tidak produktif dari Pak Hasto,” ujar Sudarsono.
Dia menilai, Hasto yang selama ini terus-terusan menyerang pemerintahan Jokowi waktu itu maupun lawan-lawan politik PDIP membuat masyarakat tidak simpati sehingga citra partainya menurun.
“Saya sebut salah satu, kalau ada 10 indikator, salah satunya ya Sekjen saya ini yang berani menyampaikan sesuatu hal yang prematur yang menurut saya serba negatif serba rendah,” ungkap dia.
“Apakah itu kepada Pak Jokowi, apakah itu kepada pemerintah, apakah itu kepda partai politik yang lain itu malah justru mengurangi simpati masyarakat terhadap PDI Perjuangan,” imbuh Sudarsono.
Dia mengaku telah puluhan tahun berproses di partai berlogo banteng moncong putih dan mengalami masa kepemimpinan lima Sekjen. Namun hanya Hasto Kristiyano yang gaya komunikasi politiknya justru merugikan PDIP.
“Dari lima Sekjen menurut saya yang empat ini beliau dulu juga santun, komunikatif, ngemong, apakah pak hasto tidak? Saya bukan mengatakan tidak, tapi akhir-akhir ini selama ini dari proses Pilpres sampai sekarang ini kok masih terus berlanjut dan menurut saya ini justru merugikan,” ucap dia.
Sudarsono mengatakan, hal ini membuat kader PDIP yang berada di akar rumput merasa kesulitan bergerak. Padahal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu menyampaikan pengurus DPP seyogyanya mendengarkan suara akar rumput.
“Di saat Rakernas Ibu Ketua Umum saya Ibu Megawati Soekarnoputri yang kita banggakan bersama seluruh kader PDIP yang ada di republik ini, ibu mengatakan ayo kita dengar suara akar rumput, yang di Jakarta juga jangan leha-leha,” kata dia.
“Ini kami yang di daerah mewakili suara akar rumput, tapi yang dia atas Pak Hasto saja taruh ini statmen-statmennya menurut saya justru malah merugikan,” tandas Sudarsono.