Ad imageAd image

Kreativitas Bank Sampah Mulyo Sedoyo Semarang Ciptakan Pohon Natal dari Galon Bekas

Athok Mahfud
2 Views
4 Min Read
Kreativitas pengelola Bank Sampah Mulyo Sedoyo Semarang ciptakan pohon natal setinggi tujuh meter dari galon bekas. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Bank Sampah Mulyo Sedoyo di Kota Semarang kembali menunjukkan kreativitasnya di momen Hari Raya Natal dengan menciptakan pohon natal dari barang bekas yang didaur ulang.

Pada Hari Natal 2024 ini, bank sampah yang berpusat di Jalan Ki Mangunsarkoro Kelurahan Brumbungan, Semarang Tengah ini memanfaatkan galon minuman bekas sebagai bahan utama pembuatan pohon natal.

Pohon natal tersebut bisa dilihat di halaman Yayasan Gereja Mitra Graha yang berada di samping Bank Sampah Mulyo Sedoyo. Tersusun rapi dari limbah galon bekas, pohon natal itu memiliki tinggi 7 meter dengan diameter 2,5 meter.

Koordinator Bank Sampah Mulyo Sedoyo, Yosmina Yahya mengatakan bahwa pohon natal itu dibuat menggunakan 250 galon air minum dan barang bekas lainnya.

“Untuk proses pengumpulan galon itu lumayan, sekitar enam bulan karena tidak hanya bagian badan pohon natal, tapi hiasannya dari galon juga,” katanya saat ditemui Indoraya.news, belum lama ini.

Yosmina menuturkan, proses pengerjaan pohon Natal dari galon terbilang susah-susah gampang. Yang pertama, galon perlu dipotong menjadi dua bagian agar lebih mudah dipasang.

Setelah itu, galon dilubangi lalu diberi kawat yang saling menghubungkan antar satu dengan galon lainnya. Kemudian, galon minuman itu disusun menyerupai pohon berukuran raksasa.

Barulah setelah diberi berbagai macam hiasan seperti bunga plastik, pohon mini, dan lain sebagainya untuk mempercantik pohon dan menambah nuansa Hari Natal

“Proses pengerjaannya kami lembur hampir satu minggu. Dari pagi sampe malam kita kerja, ada tuhuh orang. Pohon ini ketinggiannya 7 meter bawahnya diameternya 2,5 meter,” imbuh Yosmina.

Pesan di Balik Pohon Natal

Pohon natal setinggi tujuh meter yang dibuat Bank Sampah Mulyo Sedoyo di Jalan Ki Mangunsarkoro Kelurahan Brumbungan, Semarang Tengah.

Yosmina mengatakan, pohon natal dari barang bekas ini bukanlah yang pertama kalinya dibuat oleh Bank Sampah Mulyo Sedoyo untuk menyambut Hari Natal. Sejak dua tahun lalu, pengelola bank sampah melakukan hal serupa.

Bedanya, pada tahun 2022 pohon natal terbuat dari 1.500 botol air mineral berukuran 1,5 liter. Sementara tahun 2023 terbuat dari plastik kresek dan sampah daun.

“Tahun ini kita coba sesuatu yang berbeda lagi. Kebetulan nasabah banyak yang bawa limbah galon, sekali bawa bisa 15 galon. Maka kita langsung kepikiran dan bahannya memungkinkan pohon natal besar, akhirnya kita coba pakai galon,” ujar dia.

Di balik kreativitas Bank Sampah Mulyo Sedoyo dalam menciptakan pohon natal, ada pesan tersirat yang ingin disampaikan. Pohon natal ini mengandung banyak makna yang bisa dipetik oleh masyarakat.

Yosmina mengatakan, pembuatan pohon natal dari barang bekas ini secara tidak langsung memberikan pesan kepada masyarakat bahwa sampah bisa dikelola menjadi sesuatu yang berguna.

Yang kedua, lanjut dia, penanganan sampah yang baik tentu akan membuat lingkungan menjadi bersih. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik juga akan menghasilkan hubungan sosial yang baik pula.

“Kita hanya memotivasi supaya masyarakat sekitar belajar untuk pilah sampah dari sekarang. Karena pilah sampah dampaknya luas, selain ekonomi terbantu, sosialnya juga,” tandas Yosmina.

Share This Article