INDORAYA – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Klinik Paru Kota Tegal kini memiliki Laboratorium Biosafety Level 2 Plus (BSL-2+), yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses tes tuberkulosis (TBC).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Ina Agustina Isturini, menjelaskan bahwa pembangunan laboratorium mikrobiologi ini bertujuan untuk memperluas akses masyarakat terhadap pemeriksaan kultur dan uji kepekaan TBC.
“Dengan semakin banyaknya fasilitas pemeriksaan ini, diharapkan proses diagnosis TBC dapat menjadi lebih mudah, serta membantu mengantisipasi resistensi pengobatan TBC yang gagal,” kata Ina pada peresmian Laboratorium BSL-2+ secara daring pada Senin (10/2/2025).
Ina juga mendorong Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Tegal untuk bekerja sama dalam mengatur jaringan rujukan dan layanan pasien TBC di wilayah tersebut. Ia berharap Pemerintah Kota Tegal dapat mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan peralatan laboratorium dan peningkatan kapasitas SDM.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, menyatakan bahwa keberadaan Laboratorium BSL-2+ ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Pusat dalam memperkuat layanan kesehatan daerah, serta bagian dari upaya Kemenkes RI untuk memenuhi target penyediaan 24 unit laboratorium di seluruh Indonesia pada 2025.
Agus menambahkan bahwa program ini mendukung misi Presiden dan Wakil Presiden, terutama dalam menurunkan angka kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun serta menyediakan fasilitas rumah sakit berkualitas di tingkat kabupaten/kota.
Pj Agus berharap dengan adanya laboratorium ini, upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di Kota Tegal dan Jawa Tengah dapat semakin efektif.
“Kita harus terus bekerja sama untuk menurunkan angka penularan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa dari bahaya TBC,” ujarnya dalam acara peluncuran Laboratorium BSL-2+ di Klinik Paru Kota Tegal.
Agus juga menyebutkan bahwa Kota Tegal telah memperoleh penghargaan sebagai Juara I Kabupaten/Kota Terbaik dalam Pengelolaan Program TBC Nasional 2021.
Selain itu, pada 2024, Kota Tegal dinyatakan sebagai yang terbaik dalam penemuan kasus TBC di Jawa Tengah. Pada 2023, Klinik Paru Kota Tegal juga menerima penghargaan dari Kemenkes RI sebagai Penemu Kasus TBC Tertinggi dan Pengobatan Kasus TBC Tertinggi di FKTP.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Zaenal Abidin, menjelaskan bahwa laboratorium BSL-2+ di UPTD Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal merupakan hasil hibah renovasi dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (Ditjen P2) Kemenkes RI. Proyek renovasi laboratorium ini bernilai Rp7.488.999.000 dan dilakukan secara bertahap sejak 2021 hingga 2025.