INDORAYA – Lembaga penyiaran pemerintah 2M menyampaikan sebanyak 2.862 orang tewas akibat gempa di Maroko. Sedangkan, terdapat 2.562 orang terluka, pada Senin (11/9/2023).
Badan anak PBB UNICEF mengungkapkan, sebanyak 100.000 anak-anak terdampak gempa magnitudo (M) 6,8 yang mengguncang Maroko, pada Jumat (8/9/23) pekan lalu.
UNICEF juga mengatakan, mereka tidak mengetahui secara pasti berapa banyak anak yang tewas atau terluka dalam bencana tersebut. Berdasarkan data pada 2022 menunjukkan, bahwa anak-anak mewakili hampir sepertiga populasi di Maroko.
“Ribuan rumah telah hancur, membuat banyak keluarga mengungsi, dan membuat mereka terpapar cuaca buruk pada saat suhu turun pada malam hari. Sekolah, rumah sakit dan fasilitas medis dan pendidikan lainnya rusak atau hancur akibat gempa, sehingga berdampak lebih lanjut pada anak-anak,” kata UNICEF, pada Senin (11/9/23).
Pihak UNICEF telah memobilisasi staf kemanusiaan untuk mendukung respons segera di lapangan, yang dipimpin oleh Kerajaan Maroko.
Sampai saat ini, regu penyelamat masih melakukan pencarian korban dari puing-puing bangunan. Pihaknya masih berusaha menjangkau komunitas-komunitas terpencil di kawasan pegunungan.
Diketahui, gempa Maroko tahun ini merupakan yang terkuat yang melanda negara itu dalam lebih dari satu abad. Dampaknya terasa sangat luas, hingga mencapai Casablanca di Maroko utara. Untuk dampak terparah terjadi di provinsi Al Haouz. Di sana, hampir 1.500 orang tewas.