Korban Banjir Pekalongan Dapat Bantuan 20 Ton Beras dan Ratusan Paket Sembako

Athok Mahfud
12 Views
3 Min Read
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menemui warga terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (25/1/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Korban banjir di Kabupaten Pekalongan mendapatkan bantuan sebanyak 20 ton beras dan ratusan paket sembako yang disalurkan dari sejumlah instansi dan lembaga.

Bantuan logistik bahan pangan kebencanaan ini disalurkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, dan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Terdapat tiga titik posko penyaluran bahan pangan, meliputi di Gedung Kopindo, Balai Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, dan Balai Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto.

“Jadi kami kolaborasi menyalurkan bahan pangan untuk saudara kita yang terdampak banjir di Pekalongan. Dari Pemprov Jateng bawa beras 10 ton dengan beberapa kali pengiriman,” kata Zulkifli Hasan, Sabtu (25/1/2025).

Selain itu dari Pemprov Jateng, Perum Bulog juga menyalurkan 10 ton beras, mi instan 500 boks, dan biskuit 500 boks. Selain itu Bapanas juga memberikan 200 paket sembako untuk korban banjir Pekalongan.

“Jadi kita gotong royong, ada telur juga dari asosiasi (mitra usaha pangan), minyak goreng, beras, gula, dan lainnya” kata Zulhas.

Dia menyebut, penyaluran bahan pangan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Kemenko Pangan, Pemprov Jateng, Bapanas, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta mitra pelaku pangan dari sejumlah wilayah.

Warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto, Rohmat menyatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya dikarenakan adanya tanggul jebol di dua titik di Sungai Sengkarang di desa setempat pada Selasa (21/1/2025) malam.

“Malam itu mulai jebol dan airnya masuk ke permukiman. Tingginya bisa satu meter di perkampungan. Sekarang sudah mulai surut,” ungkap dia.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan, bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah ialah tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya. Pihaknya terus melakukan langkah-langkah penanganan bencana di berbagai daerah di Jateng.

“Karena dari awal kami sudah koordinasi, setiap ada kejadian tanggul yang jebol, akan sangat berdampak bagi masyarakat,” ucap Nana beberapa waktu lalu.

Ia juga mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana. Cuaca ekstrem telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jateng dilanda bencana.

“Sehingga kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi (bencana),” beber dia.

Share This Article