INDORAYA – Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mencatat adanya penurunan angka laporan kekerasan terhadap perempuan di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari detikcom, pada tahun 2022 terdapat 457.895 kasus yang dilaporkan. Sedangkan, kasus pada 2021 mencapai 459.094 laporan.
Namun, menurut Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyan, penurunan itu bukan disebabkan oleh penurunan animo masyarakat untuk melaporkan kekerasan yang terjadi namun soal teknis penghimpunan data.
“Kalau menurutku animo masyarakat tuh, keinginanya untuk melaporkan (kekerasan yang terjadi) cukup tinggi ya, hanya aksesnya aja mungkin,” katanya saat ditemui pada acara peluncuran Catahu 2023 di kawasan Jakarta Barat, Selasa (7/3/2023).
- Advertisement -
Andy juga mengatakan bahwa data didapat dari 27 provinsi. Katanya, jumlah data yang dihimpun tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu jumlah provinsinya lebih banyak. Jadi misal Sulawesi Utara kita nggak terhimpun datanya, jadi gap di situ sih yang ada,” jelasnya.
Andy turut berhadap agar negara bisa memberi prioritas dalam memastikan penguatan dalam penghimpunan data. Termasuk, lanjut dia, lembaga pengadaan layanan bisa mendapat fasilitas database bersama agar laporan pengaduan bisa terintegrasi dengan baik.
“Termasuk teknologi informasi dan komunikasi yang harusnya bisa saling terintegrasi ya. Sekarang kan sebenarnya dengan model database bersama harusnya bisa lebih cepatkan, jadi nggak mesti manual lagi. Nah ini yang kita ingin segera bisa dapat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Catatan tahunan (catahu) Komnas Perempuan digelar setiap tahun untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret. Catahu telah diluncurkan sejak 2001.