Ad imageAd image

Kisah Penjual Cupang di Semarang, Raup Puluhan Juta Kala Pandemi, Kini Mulai Sepi 

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 255 Views
4 Min Read

INDORAYA – Ikan cupang menjadi salah satu jenis ikan hias peliharaan yang sempat viral dan digemari masyarakat di masa pandemi. Kebijakan pembatasan sosial dan tuntutan bekerja dari rumah membuat ikan cupang dicari banyak orang sebagai alternatif hobi kala pandemi.

 

Hal tersebut pun mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para pebisnis ikan cupang. Tidak terkecuali Supriyanto, penjual cupang asal Semarang yang meraup omzet penjualan hingga puluhan juta perbulan di masa pandemi.

 

Pria berusia 31 tahun itu menuturkan, di waktu pandemi kisaran tahun 2020 hingga 2021, penjualan ikan cupangnya laris manis. Namun, setelah pandemi mulai melandai, penghasilan yang didapatkan menurun drastis.

 

“Sangat beda penghasilannya, pas pandemi dulu sampai puluhan juta (perbulan). Seminggu ada lah tiga jutaan, itu dari jual offline sama online. Lha ini perbulan kisaran dua jutaan, itu aja masih kotor,” ujarnya saat ditemui sedang berjualan di Aloon-aloon Masjid Kauman, Jumat (19/8/2022).

BACA JUGA:   Dapatkan 90 Kantung, Dinkes Jateng Harap Donor Darah Bisa Selamatkan Nyawa Sesama

 

Menurutnya, hasil penjualan ikan cupang yang mulai sepi ini disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang kembali normal. Berbeda dengan pandemi, di mana orang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.

 

Selain itu, faktor lainnya yaitu sejak masa pandemi bisnis ikan cupang sudah menjamur. Sudah banyak masyarakat yang membudidayakannya dan menjadikannya koleksi sehingga harga di pasaran juga mulai turun.

 

“Dulu pas pandemi dicari banyak orang emang mahal, lalu satu setengah udah anjlok. Sekarang udah beda, udah ga bisa kaya dulu, sekarang relatif murah,” lanjut Yanto, sapaan akrabnya.

BACA JUGA:   BPOM Temukan 7 Obat Sirup Yang Mengandung EG-DEG Melebihi Ambang Batas

 

Sementara itu, jenis ikan yang dijual Yanto yaitu halfmoon yang kini harganya mulai Rp 5.000 hingga 25.000. Selain itu ia juga menjual cupang jenis plakat yang harganya kini sekitar Rp 150.000.

 

Meskipun kini penjualannya tidak seramai dulu, namun ia tetap bersyukur karena penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Selain berjualan di Pasar Johar, Yanto juga merambah ke dunia digital dengan berjualan lewat media sosial dan platform online shop. Bahkan di masa pandemi dulu sehari ia bisa mengirim cupang ke lebih dari lima pelangan.

 

“Pembelinya dari Semarang banyaknya, yang online sekarang udah jarang, ga kaya dulu. Sekarang paling kirim ke luar kota sehari satu atau dua saja,” ujarnya.

 

BACA JUGA:   Ratusan Buruh Aksi di Gubernur Jateng, Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM

Reseller yang sudah berjualan cupang sejak tahun 2016 itu mengatakan, ikan cupang memang memiliki keunikan tersendiri. Jenisnya yang beragam serta variasi warnanya yang indah menjadikan ikan tersebut dicari orang sebagai hiasan rumah.

 

“Bisa juga dilatih mentalnya, buat mainan juga bisa. Bagusnya emang dari segi warna sama jenisnya itu orang jadi tertarik. Apalagi di rumah kan bisa bikin pajangan,” ujarnya.

 

Warga Lamper Kidul Semarang Selatan itu berharap, harga ikan cupang di pasaran bisa naik dan stabil, sehingga penjualannya kembali ramai seperti halnya di masa pandemi.

 

“Memang saya jualan kan didasari hobi sampai bisa jualan gini. Ke depan harapannya cupang bisa naik lagi, ga mahal dan ga murah ga papa, yang penting stabil,” harap Yanto.

Share this Article