Ad imageAd image

Kirab Dugderan Semarang Digelar Selasa Besok, Jalan Pemuda-Kauman Ditutup

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 1.1k Views
3 Min Read
Kirab Budaya Dugderan Kota Semarang. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Kota Semarang memiliki tradisi unik dalam penyambutan bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut bernama Dugderan yang digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pasar malam hingga kirab atau pawai.

Tahun ini, perayaan Dugderan di Semarang lebih meriah dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.

Untuk besok (21/3/2023), kirab budaya Dugderan akan digelar berbeda dari tahun sebelumnya.

Dimana prosesi pengumuman dilakukan oleh Wali Kota Semarang yang berperan sebagai Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat.

Biasanya, pengumuman dilakukan oleh seorang wali kota laki-laki dengan gelar kanjeng sesuai peran Bupati Semarang dahulu. Namun, Wali Kota Semarang kali ini seorang perempuan, sehingga ia akan mendapatkan gelar yang baru.

Kepala Dinas Kebudyaaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho, mengatakan kegiatan kirab budaya prosesi Dugderan dimulai pukul 13.00 WIB, dimulai dari halaman Balaikota oleh Wali Kota Semarang.

BACA JUGA:   USM Sabet Juara 2 dan 3 pada Kejuaraan Futsal Ramadan Cup 2023

“Beliau (Walkot Semarang) juga yang akan melepas pawai prosesi Dugder dari halaman Balaikota Semarang ke Alun-alun Masjid Agung Semarang,” jelasnya, Senin (20/3/2023).

Untuk gelaran kirab budaya Dugderan besok, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan dan melakukan rekayasa lalu lintas menyusul adanya penyelenggaraan prosesi Dugderan.

Rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan mengingat prosesi Dugderan yang berupa pawai akan dilangsungkan di tiga tempat secara berurutan. Dimulai dari halaman Balaikota Semarang, Alun-alun Masjid Agung Semarang, hingga lokasi akhirnya akan berlangsung di Masjid Agung Jawa Tengah.

Adapun penutupan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda sampai dengan Masjid Kauman mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesainya prosesi Dugderan.

BACA JUGA:   Jenuh Bekerja dari Rumah, WFA Jadi Solusi di Bar And Lounge Awann Grup

Sementara rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan antara lain Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah dari pukul 13.00 WIB hingga selesai. Kemudian arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada akan dialihkan ke kiri ke Jalan Depok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH. Thamrin.

Selanjutnya, arus lalu lintas dari jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) dialihkan tidak masuk ke Jalan Pemuda dan dialihkan ke Jalan Indraprasta (2 arah). Sedangkan arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju jalan Imam Bonjol dan arus dari Tugu Muda menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol).

BACA JUGA:   Pendaftaran Siswa Baru, MTs Ar-Rois Cendekia Semarang Gunakan CBT

Wing menjelaskan, rekayasa lalu lintas ini penting karena dalam pelaksanaan kirab budaya Dugderan nantinya tidak menggunakan kendaraan bermesin. Artinya gelaran Dugderan besok, kata dia, semuanya menggunakan transportasi tradisional dari Balaikota menuju Alun-alun Masjid Agung Semarang.

“Selain untuk menjaga lingkungan juga mengulang memori kolektif tradisi Prosesi Dugder yang pernah diselenggarakan pada masa Bupati Semarang di era Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat pada tahun 1881 M,” ucap Wing.

Informasi yang dihimpun, prosesi Dugder tahun ini akan dihadiri oleh Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Daerah di wilayah Kedungsepur.

Selain itu juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan Gatra Budaya Dugder, sebuah Drama Tari Dugder berupa Teatrikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya di Kota Semarang.

Share this Article
Leave a comment