INDORAYA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU Cilacap menyalurkan bantuan sebanyak 20.000 liter air bersih untuk beberapa wilayah terdampak kekeringan, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Penyaluran bantuan air bersih tersebut dilakukan secara simbolis di halaman Head Office (HO) PT KPI RU IV, Cilacap, pada Kamis (14/9/23).
Koordinator Relawan Respons Bencana PT KPI RU IV Cilacap, Sunaryo Adi Putra, dikutip dari laporannya, pada Minggu (17/9/23) mengatakan kegiatan itu merupakan donasi berbagai unsur organisasi maupun lembaga internal perusahaan.
“Terima kasih kepada seluruh yang terlibat dalam kegiatan ini. Tahap awal ini terkumpul Rp20 juta yang langsung kami belanjakan pengadaan air bersih bekerja sama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Cilacap,” ungkap dia.
Sunaryo menyebutkan sejumlah organisasi dan lembaga yang terlibat dalam Tim Respons Bencana itu, diantaranya Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK), Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Relawan Pertamina Peduli (Relpi).
Selanjutnya, ada juga Baituzzakah Pertamina (Bazma), Badan Dakwah Islam (BDI), Badan Koordinasi Umat Kristiani (Bakor Umkris), dan Koperasi Pekerja Pertamina (Kopama).
“Tim ini selalu respons cepat di setiap ada peristiwa bencana, baik di Kabupaten Cilacap maupun yang berstatus bencana nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Senior Manager Operations and Manufacturing (SMOM) PT KPI RU IV Hermawan Budiantoro, mengatakan penanganan bencana kekeringan tidak mungkin diserahkan sepenuhnya pada unsur pemerintah.
“Maka kami dari BUMN terpanggil untuk ikut berpartisipasi dan siap terlibat bersama membantu penanganan permasalahan bencana, termasuk kekeringan saat ini,” jelas dia, saat memberi sambutan dalam pelepasan Tim Respons Bencana.
Adapun titik distribusi yang akan dituju, yaitu Dusun Cigintung, Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Dilanjutkan ke lokasi kekeringan di Desa Kubangkangung dan Kawunganten di Kecamatan Kawunganten.
Pada tahap pertama, penyaluran bantuan air bersih direncanakan selama satu pekan ke depan sampai Rabu (20/9/23). Tahap kedua dan seterusnya akan dilaksanakan mengacu pada kondisi di lapangan dan koordinasi dengan BPBD Cilacap sebagai leading sektor penanganan bencana.