Ad imageAd image

Kian Parah, Banjir Mengepung Puluhan Desa di Kabupaten Pati

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 674 Views
2 Min Read
Kondisi banjir yang melanda di Doropayung, Kecamatan Juwana dengan ketinggian mencapai 100 meter lebih, belum lama ini. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah mencatat puluhan desa terendam banjir di sembilan kecamatan, pada Sabtu (4/3/23). Banjir telah menggenangi pemukiman warga sejak sepekan yang lalu.

Sembilan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Jakenan, Pati, Juwana, Gabus, Sukolilo, Kayen, Maryoso, Dukuhseti dan Batangan. Puluhan desa terendam banjir dengan ketinggian antara 20 sampai 100 sentimeter.

Dilaporkan bahwa lima hari sebelumnya (28/2), ada 18 desa dari enam kecamatan yang dilanda banjir. Di antaranya, Kecamatan Gabus, Jakenan, Pati, Dukuhseti, Sukolilo dan Juwana.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, banjir merendam wilayahnya tersebut akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak sepekan yang lalu.

“Cuaca yang sangat ekstrim mengakibatkan DAS tak mampu menampung debit air hujan dan meluap menggenangi air di sejumlah Kecamatan” ujar Martinus kepada awak media, belum lama ini.

Banjir terparah yang terjadi di Kabupaten Pati, kata dia, ada di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana. Di wilayah itu, sebanyak ratusan orang terdampak dan terpaksa harus mengungsi.

“Di Doropayung itu ada tiga tempat pengungsian, antara lain Stasiun Lama Juwana, kantor desa setempat, dan SDN 01 Doropayung, “jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Doropayung Sugeng Legiyanto mengatakan tempat pengungsian banjir di Stasiun Lama Juwana sebanyak 19 kartu keluarga atau 56 jiwa.

“Selain itu juga warga yang mengungsi di balai desa ada 19 KK 54 jiwa dan di SDN 01 Doropayung ada 11 KK 30 jiwa. Jadi untuk jiwa yang terdampak ada 140 jiwa,” papar Sugeng.

Sementara itu, salah satu warga Doropayung bernama Akbar Jhoni Setiawan (16) menyampaikan bahwa banjir 2023 ini adalah yang terparah melanda wilayah tersebut daripada tahun sebelumnya. Di wilayah ini, ketinggian air mencapai 100 meter lebih.

“Ketinggian kalau daerah selatan sedada orang dewasa hampir seleher. Tapi kalau yang sebelah utara seperut. Banjir ini naiknya cepat banjir ketimbang Januari kemarin. Kemarin yang dalam dalam paling seperut tapi lama hampir sebulanan,” tuntasnya.

Share this Article
Leave a comment