INDORAYA – Kesenjangan dalam akses sanitasi antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi persoalan serius di Jawa Tengah. Padahal, pemerataan fasilitas sanitasi merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menyoroti ketimpangan tersebut. Menurutnya, salah satu tantangan besar dalam pembangunan di Jawa Tengah adalah ketimpangan akses terhadap sanitasi yang mencakup air bersih, sistem pembuangan limbah, dan fasilitas kakus yang layak.
“Banyak desa-desa di Jawa Tengah yang masih kesulitan mendapatkan akses sanitasi yang layak. Sanitasi yang buruk dapat memicu penyakit menular dan mengganggu produktivitas masyarakat,” kata Heri di sela-sela kegiatan kedewanan di Temanggung (25/01/25).
Heri menjelaskan bahwa kualitas sanitasi yang buruk seringkali berhubungan langsung dengan tingkat kesehatan masyarakat yang rendah, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat pendidikan, perekonomian, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Pemerintah, menurut Heri, harus menjadikan pemerataan akses sanitasi sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah.

Ia menegaskan bahwa program pembangunan infrastruktur sanitasi harus mencakup seluruh lapisan masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan.
“Kesehatan masyarakat adalah hal yang tidak bisa ditawar, dan sanitasi adalah salah satu faktor utama untuk mencapai masyarakat yang sehat dan produktif,” ujar Heri.
Dalam upaya mengatasi kesenjangan akses sanitasi, Heri mengajak kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Menurutnya, solusi yang holistik dan terintegrasi antara berbagai level pemerintahan sangat diperlukan untuk menciptakan dampak yang nyata bagi masyarakat.
“Dengan kerja sama yang erat, kita dapat memastikan bahwa pembangunan infrastruktur sanitasi dapat terlaksana secara merata di seluruh daerah, tidak terkecuali daerah terpencil di pedesaan,” jelas Heri.
Selain pembangunan infrastruktur, Heri juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi yang baik dan benar.
“Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, harus berperan aktif dalam menjaga sanitasi. Sosialisasi dan pendidikan terkait kebersihan lingkungan dan pengelolaan sanitasi harus terus dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit,” pungkasnya.