Dalam upacara ini, dibacakan doa-doa, selawat dan ditutup dengan membaca Al-Fatihah. Kemudian mereka mengikuti prosesi semedi atau perenungan.
Sementara itu, empat kebo bule tengah disiapkan di halaman Keraton Kasunanan Surakarta. Mereka diberi makan, minum sampai tengah malam tiba.
Tepat pukul 00.00 WIB, suara lonceng di halaman keraton dibunyikan sebanyak 12 kali. Empat kerbau itu kemudian mulai berjalan melalui rute kirab yang disiapkan.
Setelah empat kebo bule, dilanjutkan rombongan peserta kirab. Terlihat Gibran dan putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Adipati Anom Sudibyo Rajaputra Narendra Ing Mataram berada di barisan depan.
Gibran dan putra mahkota turut mengikuti kirab. Sementara itu, Gubernur Ganjar sudah pamit terlebih dahulu untuk tidak mengikuti kirab.
“Mboten, sampun kirab wau (tidak, tadi sudah kirab di Mangkunegaran),” kata Ganjar sambil berjalan menuju mobilnya, Sabtu (30/7/2022).
“Ada 9 pusaka yang dikirab. Kemarin mahesa (kerbau) ada lima yang sudah disiapkan. Kemudian tambah dua lagi yang kondisinya semakin baik, jadi ada tujuh. Kita terus koordinasi dengan tim dokter, akhirnya ada empat yang kita ikutkan kirab, semuanya sehat,” kata Dipokusumo di Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (30/7/2022).
Terkait jumlah kebo bule dan pusaka, menurutnya tidak ada ketentuan khusus.
“Tidak ada ketentuan terkait jumlahnya, bisa berubah setiap tahun. Termasuk mahesanya. Kalau zaman dahulu, mahesa ini tidak di kandang, jadi bisa di mana saja. Mahesa ini ada yang dipulangkan, tapi ada juga yang pulang sendiri, jumlahnya tidak tentu,” katanya.