“Kalo kita kan daerahnya daerah surplus ternak. Kaitan dengang idul adha kita itu daerah surplus ternak, surplus nya itu kan kita mempunyai ternak lokal yang walaupun ada pmk, kita aman,” kata Agus kepada Indoraya, Rabu (8/6/2022).
Untuk daging sapi sendiri, Agus menyampaikan di jateng sendiri masih mengalami surplus daging sekitar ribuan ekor sapi dan kambing.
“Jadi mengenai ketersediaannya, kemudian kebutuhan untuk korban kemudian kita masih surplus sekitar 26 ribu ekor. Jadi dari kita kebutuhannya masih surplus,” ujarnya.
Melihat daging di Jawa Tengah masih mengalami surplus, Ia mengungkapkan bahwa pihaknya juga memberikan daging atau pengiriman hewan ternak kepada beberapa daerah lain, akan tetapi sebelum melakukan pengiriman. Pihaknya juga memastikan kesehatan hewan terlebih dahulu.
“kemudian untuk kaitan idul kurban, kita kan daerah surplus sehingga kita itu juga harus mengirim ke daerah yang minus. Makanya kebijakan dari kita yang dikirim itu adalah ternak yang memang sehat,”
Mengacu pada data Disperkeswan Jateng, bahwa ketersediaan hewan ternak untuk setiap komoditas telah melebihi kebutuhan yang dibutuhkan. Diketahui bahwa ketersediaan hewan kurban di Jawa Tengah tahun 2022 sejumlah 399.302 ekor. Dimana jumlah sapi sebanyak 103.978 ekor, kerbau 2.104 ekor, kambing 223.212 ekor, dan domba 70.008 ekor.
Sedangkan untuk kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha di Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 sebanyak 372.682 ekor. Meliputi sapi 97.046 ekor, kerbau 1.964 ekor, kambing 208.331 ekor dan domba 65.341 ekor. Sehingga dengan data tersebut kebutuhan hewan kurban di Jawa Tengah tercukupi dengan ketersedian yang ada.
Dengan total surplus yang didapatkan yaitu 26.620 ekor. Dimana diketahui bahwa surplus sapi sebanyak 6.932 ekor, kerbau 140 ekor, kambing 14.881 ekor, dan domba 4.667 ekor.
“Nah itu artinya saya kira untuk menjelang idul adha kita aman. Dan kita harus ngirim ke daerah lain, termasuk jabodetabek. Termasuk temen kami jawa barat kemaren harus ngirim,” pungkasnya