INDORAYA – Setelah 78 tahun merdeka, bukan berarti Bangsa Indonesia terlepas dari ancaman terhadap kesatuan dan persatuan. Indonesia membutuhkan gerakan besar untuk merevolusi mental dan cara pandang generasinya, sehingga mampu bergerak dan benar-benar terlepas dari belenggu jajahan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Privinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko. Menurutnya, revolusi mental menjadi wujud dari gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru.
“Kita tidak boleh lengah dan terus bergerak dalam perubahan. Revolusi mental seharusnya mampu membawa masyarakat Indonesia memiliki diri yang baru; berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali dan berjiwa api yang menyala-nyala,” tegasnya.
Ungkapan tersebut, kata Heri, bukan menunjukkan sifat yang melupakan jati diri. Tetapi justru membentuk diri menjadi manusia yang paham identitas dan terus melaju menuju apa yang dicita-citakan bersama, yakni kemerdekaan Indonesia yang sepenuhnya merdeka.
“Tidak bisa dipungkiri jika mental masyarakat Indonesia masih banyak yang terikat dengan penjajahan dan kemudian membentuk diri yang penakut dan enggan berevolusi,” katanya.
“Apalagi sekarang ini semakin terbanjiri oleh jajahan-jajahan baru dalam bentuk budaya asing dan cara pandang terhadap kehidupan yang tidak beresensikan pada identitas Pancasila,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Heri menegaskan bahwa Indonesia memerlukan revolusi mental yang massif dan terintegrasi.
Ia pun menyebutkan sejumlah alasan yang mendorong adanya gerakan tersebut. Mulai dari hilagnya nilai-nilai integritas Bangsa Indonesia, lemahnya kondisi ekonomi, serta krisis identitas yang tengah membelenggu generasi muda saat ini.
“Revolusi mental dibentuk untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan. Sehingga dengan cara itu, Indonesia mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” jelasnya.
Kemudian Heri memungkasi, gerakan revolusi mental dapat membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optiomis. Khususnya dalam memperjuangkan masa depan Indonesia sebagai negara berkekuatan besar dan produktif.
“Kita perjuangkan bersama, karena dengan kekuatan bersama, Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju dan modern. Terutama dengan pilar yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya,” pungkasnya. [Adv-Indoraya]