Kenangan Terakhir Erma dengan Keponakan Sebelum Laka Bus Umrah, Pamer Lukisan dengan Bangga

Dickri Tifani
932 Views
3 Min Read
Karangan bunga dari sekolahannya korban kecelakaan bus Umrah di Arab Saudi. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Erma Rudita, kakak ipar dari keluarga korban kecelakaan bus umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi, mengenang dengan penuh haru momen terakhir bersama keponakannya sebelum kecelakaan tragis tersebut merenggut nyawa mereka.

Kecelakaan itu menimpa satu keluarga, yaitu M. Dawam Mahmud, istrinya Sumarsih, dan dua anak mereka, Areline Nawaliya Adam serta Audrya Malika Adam.

Rudi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ia adalah kakak ipar korban, karena istrinya adalah saudara kandung dari M. Dawam Mahmud.

Salah satu kenangan yang paling diingat Rudi adalah ketika Audrya Malika Adam, keponakannya yang sedang menempuh pendidikan di Insan Cendekia Tangerang, dengan bangga memperlihatkan hasil lukisannya sebelum mereka berangkat umrah.

“Audrya pulang sekolah dan langsung bawa lukisan yang dia buat di sekolah. Dia merasa bangga karena mendapat apresiasi dan nilai bagus. Dia bilang ke saya, ‘Pakde, lukisanku bagus banget nggak sih?’ sambil tersenyum ceria,” kenang Rudi, sambil meneteskan air mata, saat ditemui pada Sabtu (22/3/2025).

Kenangan paling menyentuh terjadi ketika Audrya dengan tulus memberikan lukisannya kepada pamannya, sebagai kenangan indah yang ingin dia tinggalkan.

“Dia kasih lukisan itu buat saya, padahal ibunya juga ada di situ. Itu momen terakhir yang sangat berkesan. Kami memang sangat dekat, karena saya sebagai kakak ipar dan dia sebagai keponakan,” lanjutnya.

Rudi juga menceritakan bahwa tiga hari sebelum kecelakaan, pada Senin, 17 Maret 2025, keluarga korban berangkat dari Jakarta menuju Madinah.

Sebelum keberangkatan, mereka sempat berkumpul di rumah Rudi di Jakarta untuk berpamitan. Selain untuk beribadah umrah, keluarga tersebut juga berencana merayakan Idulfitri di Madinah sebagai bagian dari perjalanan spiritual mereka, dan memilih paket umrah dengan durasi yang lebih panjang.

“Rencananya, mereka ingin merayakan Idulfitri di sana. Kami nggak menyangka akan mendapat kabar seperti ini. Setelah mendapat konfirmasi dari KBRI, barulah kami yakin bahwa kabar itu benar,” tambah Rudi.

Untuk informasi, pada Kamis, 20 Maret 2025, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi, ketika bus yang membawa rombongan jemaah umrah asal Indonesia terlibat kecelakaan. Insiden ini menewaskan enam orang, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka.

Empat korban yang tewas adalah satu keluarga dari Semarang: M. Dawam Mahmud (49), Sumarsih (45), serta dua anak mereka, Areline Nawaliya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16). Keluarga ini tinggal di Perumahan Vila Pinus, Banyumanik, Semarang.

Share This Article