“Kita lihat seperti apa level penyakitan yang ada, kalau tingkat desa ya isolasi tingkat desa. Kalau level kecamatan ya lalukan lockdown tingkat kecamatan, karena mutasi melalui kontak langsung atau airborne kurang lebih bisa jatuh sampai 3 km jadi harus sisihkan ke sana,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, Senin (9/5/2022) malam.
Syahrul mengatakan, PMK pada hewan ternak tidak berbahaya ke manusia asal tidak langsung mengonsumsi. Ia mengimbau warga tidak panik.
“Tidak berbahaya ke manusia, tentu jangan dikonsumsi yang sakit ya. Ini bisa diatasi, jangan ada kepanikan-kepanikan, kita coba atasi bersama” imbuhnya.
Syahrul menyebut, langkah pemerintah untuk mengatasi wabah PMK yakni dengan menyuntikkan vaksin ke hewan ternak yang terpapar.
“Agenda kita belum ada pemusnahan, kita sepakat dengan mengatasi menyuntikkan obat-obat (vaksin) ke dalam (hewan ternak),” jelasnya.
Selain itu, Syahrul menambahkan, pihaknya belum mengetahui secara detail penyebab munculnya wabah PMK di hewan ternak yang ada di Jatim dan Aceh.
“Kita belum sampai ke sana, kita tangani dulu yang ada. Kita maksimalkan vaksinasi yang ada, kita sudah memulai penyuntikan,” tandasnya.(FZ)