INDORAYA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan akan memperkuat program santri digitalpreneur. Hal itu, dinilai sebagai bagian dari upaya memberdayakan ekonomi umat.
Sandiaga menyampaikan hal itu usai menghadiri Pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Pondok Pesantren Al Anwar 2 Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
“Bahkan, potensi penciptaan lapangan kerja dari santri-santri ini cukup besar. Dari dua santri yang coba saya tes ternyata memiliki kemampuan untuk menjual produk yang cukup bagus,” kata Sandiaga, pada Jumat (15/9/23).
Sandiaga memberikan apresiasi pada perkembangan batik tulis di Kabupaten Rembang sebagai salah satu produk kebanggaan warga Rembang. Katanya, produk batik tulis khas Rembang itu digunakan untuk cenderamata pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali dan KTT Ke-43 ASEAN 2023.
“Kami optimistis para santri bisa menunjukkan antusiasme untuk memasuki era ekonomi hijau, eko digital yang Insya Allah mereka kuatkan melalui iman dan taqwa, tetapi juga dekat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelas Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menyelenggarakan Program Pelatihan Santri Digitalpreneur.
Dia turut berharap program itu dapat mendorong pengembangan batik tulis, yang saat ini tengah diajukan mendapatkan hak paten. Hafidz menyebut, nilai-nilai filosofi dan sejarah pada batik tulis itu, akan menjadi ciri tersendiri batik dari Kota Lasem Rembang.
“Nantinya, Rembang memiliki batik tulis khas yang mengandung nilai-nilai filosofis dan sejarah yang sangat kental,” tutur dia.