INDORAYA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menambah tenaga fungsional penghulu sebanyak 3.000 orang, pada tahun depan.
Dia pun mengatakan harapannya, penambahan itu dapat mengatasi masalah kekurangan tenaga penghulu yang saat ini dihadapi Indonesia. Katanya, Indonesia membutuhkan 16.263 tenaga fungsional penghulu, tapi saat ini baru ada sekitar 9.054 penghulu.
“Tahun ini alhamdulillah ada 900-an lewat jalur PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mudah-mudahan tahun depan bisa 2.000-3.000,” kata Kamaruddin Amin saat ditemui di kantornya, Jumat (8/9/23).
Dia pun mengungkapkan target itu juga sangat bergantung pada keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) terkait formasi tenaga fungsional penghulu agar dapat terpenuhi.
“Kita sih maunya lebih cepat lebih bagus. Kalau bisa kekurangan itu (tenaga fungsional penghulu) bisa terpenuhi paling lambat dua tahun ke depan, apalagi ada yang akan pensiun juga. Kita juga memahami, kondisi aparatur sipil negara (ASN) harus dibagi secara proporsional,” jelas dia.
Kamaruddin membeberkan bahwa Kemenag juga tengah menjalankan berbagai strategi untuk menambah jumlah penghulu. Kata dia, salah satunya dengan memberikan pelatihan kepenghuluan.
“Jadi dengan memberikan pelatihan tentang kepenghuluan, nanti kita sertifikasi untuk bisa menjadi penghulu. Sebab kompetensinya itu spesifik, tidak semua orang bisa dan boleh menjadi penghulu,” pungkasnya.