Ad imageAd image

Kemenag RI Protes Pesawat Haji Delay Tanpa Beri Kompensasi

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 675 Views
3 Min Read
Kakanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Kementerian Agama memprotes perusahaan penerbangan Saudi Line yang menunda pemberangkatan penerbangan. Hal itu, lantaran pihaknya tidak memberi kompensasi kepada calon jemaah yang terdampak, pada Kamis (25/5/2023) lalu.

Kakanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, menuturkan saat peristiwa terjadi, salah satu jemaah kelompok terbang (kloter) 4, inisial JKS dari Bekasi mengatakan tidak mendapatkan kompensasi apapun seperti makanan atau minuman.

“Kami menyayangkan hal ini terjadi. Bahkan saat itu, tidak ada pihak Saudia Airline yang berkoordinasi dengan pihak embarkasi. Kami tahu belakangan, dan langsung protes,” ujar Ajam, Jumat (26/5/2023), seperti dirilis laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

“Kami sudah menerima surat permohonan maaf, tapi kami berharap Saudia Airline tidak sekedar meminta maaf. Kompensasi kepada jemaah harus diberikan. Jangan sampai peristiwa semacam ini terjadi lagi,” sambungnya.

Sebagai Undang-undang Penerbangan Pasal 146, kata Ajam dituliskan bahwa ketika jadwal terbang mengalami keterlambatan, maka pihak maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang.

Kecuali jika keterlambatan pemberangkatan itu, disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional. Hal itu, termasuk penyediaan makanan ringan, makanan, serta minuman.

“Bahkan kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp 300.000 kalau keterlambatan lebih dari 240 menit,” jelas Ajam.

Kata Ajam, PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi juga telah menerima surat permohonan maaf dari Maskapai Saudi Airlines lewat Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudi Airlines, Riyan Abdul Fahmi.

“Menindaklanjuti berita yang menyampaikan bahwa kondisi para jemaah haji yang mengalami kelaparan setiba di Madinah, saya Riyan Abdul Fahmi melakukan tindakan tidak semestinya, di mana saya tidak responsif untuk memberikan konsumsi akibat delay pesawat yang terjadi dengan kloter JKS-04,” demikian tulis Riyan.

“Hal ini tentu mengakibatkan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023 kelaparan di tanah suci. Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yang merugikan bagi para jemaah haji. Saya memohon maaf atas kondisi yang merugikan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023,” lanjut surat itu.

Sebagai informasi, sebelumnya terdapat video viral di media sosial terkait jemaah haji yang tergabung dalam kloter JKS-04, mengeluhkan kelaparan akibat penundaan keberangkatan oleh pesawat.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam menyampaikan, harusnya jemaah kloter JKS-04 diberangkatkan pukul 09.20 WIB. Akhirnya, jemaah baru diberangkatkan pukul 14.28 WIB.

Share this Article
Leave a comment