INDORAYA – Kemacetan Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng), tepatnya di jalan nasional Pati-Rembang menyita perhatian publik. Kemacetan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini disinyalir disebabkan oleh dua proyek, yaitu perbaikan Jembatan Juwana dan perbaikan jalur Pantura.
Meskipun begitu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinar Pengayoman mengklaim, perbaikan Jembatan Juwana-lah yang memicu terjadinya kemacetan panjang selama ini. Ia membantah tuduhan bahwa proyek perbaikan jalan membuat arus lalu lintas macet parah.
Ia mengaku bahkan sering mendapatkan berbagai aduan dari pengguna jalan. Perihal kemacetan panjang, pihaknya mengklaim bahwa masyarakat justru mengeluhkan kondisi kerusakan di Jembatan Juwana yang bukan termasuk ke dalam bagian projeknya.
“Ada laporan kalau di tengah Jembatan Juwana ada lubang cukup dalam yang mengakibatkan beberapa kendaraan yang terperosok,” kata Dinar saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, baru-baru ini.
Sebelum mengerjakan perbaikan jalan di Jalur Pantura, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif untuk membantu lalu lintas kendaraan. Terlebih mengingat rute pada jalan tersebut dilalui oleh muatan besar seperti truk, tronton, dan sebagainya.
“Jadi jalur alternatif dari tahun lalu sudah kita siapkan, karena ada kemacetan di juwana di proyek jembatan. Sedangkan paket jalan baru dimulai Januari,” ungkap Dinar.
Ia menyebut, jalur alternatif yang telah ia siapkan sudah berfungsi dengan baik. Menurutnya, proyek jalan kemacetan di rute Pantura Pati-Rembang tidak disebabkan oleh proyek perbaikan jalan yang sedang ia kerjakan.
“Karena kita pengerjaannya spot-spot, pendek pendek,” imbuh Dinar Pengayoman.
Proyek jembatan, lanjut Dinar, bukan termasuk dalam paket pekerjaannya. Kegiatan perbaikan di sana tahun lalu sudah selesai yang kemudian dilanjutkan kembali tahun ini.
Lebih lanjut, proyek yang ia garap ditargetkan bakal rampung sepanjang 1 kilometer sebelum lebaran mendatang. Sementara 1,2 kilometer sisanya akan dilanjutkan setelah lebaran.
“Proyek batangan itu kan rigid, jadi target kita sebelum lebaran itu 1 km, nanti setelah lebaran kita perbaiki lagi dilanjutkan lagi. Total 2,2 km,” tandas Dinar Pengayoman.