Kegiatan Seremonial Dinas di Jepara, Wajib Pentaskan Kesenian Tradisional

Sigit H
By Sigit H
13 Views
2 Min Read
Bupati Dian Kristiandi menerima audiensi pengurus Aliansi Lintas Media Indonesia (ALMI) Kabupaten Jepara. (Foto : Jepara.go.id)

INDORAYA – Bupati Jepara Dian Kristiandi, berkomitmen kuat melestarikan kebudayaan daerah. Dalam waktu dekat, perangkat daerah yang menggelar kegiatan seremonial, diwajibkan mementaskan kesenian tradisional.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Dian Kristiandi, saat menerima audiensi pengurus Aliansi Lintas Media Indonesia (ALMI) Kabupaten Jepara.

Hadir pula dalam acara di ruang Telekonferensi Video Setda Jepara, Kamis (20/1/2022) itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Arif Darmawan, serta Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Edy Marwoto.

Bupati mengungkapkan, rencana mewajibkan pementasan kesenian tradisional sebelum acara seremonial dinas, terkait dengan upaya menjaga kelestarian budaya daerah.

“Kami sedang menyiapkan peraturannya. Setiap kantor instansi yang menggelar kegiatan seremonial, wajib menyajikan pembuka acara dengan tampilan hiburan kesenian tradisional,” kata Bupati Dian Kristiandi, sebagaimana dirilis Jepara.go.id.

Untuk memberikan dukungan terhadap upaya pelestarian ini, ke depan, seluruh ruang publik didorong untuk melakukan upaya yang sama.

“Kami perlu dukungan seluruh masyarakat,” katanya.

Pernyataan itu juga disampaikan Dian, untuk merespon keinginan pengurus ALMI, untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam berbagai program pembangunan, termasuk pembangunan karakter dan menjaga warisan budaya daerah.

Menurut Ketua ALMI Edy Prasadja, pihaknya ingin menjadi bagian dari penyampai informasi pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat. Dengan upaya tersebut, masyarakat akan memahami seluruh program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah, hingga kemudian memunculkan kepercayaan.

“ALMI ingin menjadi bagian dari program pemerintah daerah. Kami ingin bersinergi dalam pembangunan masyarakat, pembangunan karakter, dan kebudayaan,” kata Edy Prasadja. (IR)

Share This Article