Kefirsm Hadirkan Beragam Produk Hasil Olahan Susu Sapi dan Kambing

Athok Mahfud
50 Views
4 Min Read
Kefir Sumber Mulya, UMKM yang memproduksi bergam olahan susu yang terletak di Kelurahan Sumerrejo Gunungpati (dok, Athok Mahfud)
INDORAYA – Keberadaan Kefir Sumber Mulya menjadi tanda bergeliatnya UMKM di Kota Semarang pasca hantaman pandemi. Bahkan brand UMKM yang berpusat di Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati ini kian menunjukkan inovasi produk yang dihasilkan dari olahan susu sapi dan kambing.

Kefirsm, singkatan dari Kefir Sumber Mulya, dirintis oleh Sinar Waluyojati Ketua Gerakan Terintegrasi Masyarakat Koperasi dan Usaha Mikro (Gerai KOPIMI) Kelurahan Sumurrejo. Di antara produknya yaitu susu original, masker wajah, sabun, dan lulur, yang semuanya dibuat dari olahan susu sapi dan kambing.

“Kefir itu susu fermentasi ya, fermentasi yang ditambah bibit kefir. Kefir itu susu fermentasi, jadi susu murni ditambah bakteri kefir. Saya produksi dua yaitu kefir susu sapi dan kefir susu kambing,” kata Sinar saat ditemui di outletnya, Rabu (31/8/2022).

Pemuda 30 tahun itu memulai usahanya sejak 2016. Berbekal ilmu yang didapatkan dari pelatihan pengolahan susu di Universitas Negeri Semarang (Unnes) selama dua minggu, ia mulai memantapkan diri menciptakan brand usaha yang dinamainya Kefirsm.

Ia menceritakan, bibit susu kefir yang digunakan berasal dari pengembang kefir di desanya. Apalagi ternak sapi dan kambing di desanya juga cukup potensial. Hal itu dilihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis mandiri.

“Kalau di sini ada peternakan desa. Saya ngambil dari peternakan itu nggak dari luar. Jadi juga ikut ngembangin potensi desa ini dan ga perlu cari jauh-jauh. Yang di sini kan gampang dan mudah didapat,” lanjut Sinar.

Selain untuk kepentingan bisnis, ia menjual kefir juga karena memiliki segudang manfaat yang berguna bagi kesehatan. Selain untuk merawat tubuh dari dalam, kefir juga bermanfaat untuk memperbaiki sistem imunitas tubuh.

Sinar biasanya memproduksi susu kefir dua hari sekali. Tiga liter olahan susu sapi dan kambing dapat dijadikan beragam produk. Sementara itu harganya pun cukup terjangkau, berada di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 80.000.

“Untuk harga ada yang 250 ml itu 10.000 per botol. Kalau yang 1 liter 40.000 per botol. Untuk lulur susu kefir sapi itu 45.000, masker 50.000, sabun susu sapi 20.000, sabun susu kambing 50.000. Untuk kefir susu kambing 80.000 yang 1 liter, yang 250 liter 25.000,” katanya menyebutkan daftar harga produk jualannya.

Tidak hanya berfokus di pasaran Semarang, produk Kefirsm ini bahkan sudah menjelajah hingga ke luar Pulau Jawa. Di antaranya pesanan datang dari Pontianak, Padang, dan Samarinda.

Di antara produknya yang paling laku yaitu kosmetik yang digemari perempuan seperti lulur dan masker wajah. “Mungkin karena kebutuhan wanita ya itu memang butuh cantik. Jadi pada pengen pakai kefir yang bahannya alami dan permanen,” imbuhnya.

Dalam perjalanannya mengelola Kefirsm, Sinar mengaku bahwa bisnisnya tidak selalu berjalan mulus. Salah satu kendalanya yaitu produknya kurang dikenal luas masyarakat lantaran kefir susu berasal dari Timur Tengah dan tidak familiar di Indonesia.

“Masuk ke Indonesia itu kan baru tahun 2010-an. Jadi masih asing didengar, sulitnya di situ. Orang-orang pada belum tau kefir itu apa, baru beberapa orang aja yang benar-benar tahu,” ungkap Sinar.

Namun kendala tersebut tidak menyurutkannya. Hal ini justru menjadikannya tantangan dan motivasi tersendiri untuk mengenalkan susu kefir kepada masyarakat. Menilai bahwa usahanya masih kecil, Sinar mengharapkan bantuan pemerintah untuk terus mengembangkan produk UMKM di Kota Semarang, termasuk miliknya.

“Kalau dari pemerintah sudah ada bantuan, tapi mungkin perlu tambahan lagi ya untuk memfasilitasi. Mungkin bisa lebih digenjot lagi dan tertarget lagi,” ungkap Sinar.

Share This Article