Langkah pertama yang menurutnya harus dilakukan adalah mengenali Virus Hepatitis tersebut.
“Kalau tidak kenal, bagaimana bisa mencegah. Maka sosialisasi seperti apa sesungguhnya Virus Hepatitis juga harus dilakukan,” ujar Heri Pudyatmoko, Minggu (15/05/2022).
Bagaimana mengenal gejala hepatitis akut? Masyarakat diminta mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan disertai demam ringan. Pada fase tersebut, masyarakat tidak perlu panik. Segeralah bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
- Advertisement -
Langkah kedua adalah memberikan edukasi kepada masyarakat supaya bisa mencegah hepatitis. Anak-anak pun diminta diberikan penjelasan supaya tidak mudah jajan di sembarang tempat.
Termasuk edukasi pada Dinas Pendidikan untuk melakukan sosialisasi kepada guru dan siswa agar mengantisipasi hepatitis akut. Pencegahan dinilai jauh lebih baik. Kepada anak-anak untuk tetap membiasakan diri mencuci tangan dan hindari kontak dengan orang sakit.
Pemerintah juga diminta tidak lengah dengan munculnya kasus hepatitis akut. Koordinasi dengan kabupaten/kota tetap diperlukan.
“Langkah awal, pemerintah meminta kepada masyarakat supaya tidak panik. Di samping itu obat-obatan di fasilitas kesehatan untuk tetap dilengkapi,” ujarnya.
Warga Jawa Tengah diminta agar tidak gelisah dan terlalu takut dengan informasi hepatitis akut. Namun, tetap waspada dengan mengedepankan upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Baik itu di rumah sendiri, rumah tetangga, sekolah, kantor, mengingat kesehatan lingkungan dan kesehatan di dalam rumah itu hal yang sangat penting.
Sementara itu, dokter yang bertugas di Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam SpPD menyatakan hepatitis akut tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19. Dengan demikian, beredarnya info yang menyatakan hepatitis akut akibat vaksin Covid-19, itu tidak benar.
Hakam menuturkan, cara penyebaran hepatitis akut ini melalui pencernaan, seperti dari makan dan minum. Bila Hepatitis A, B, C, D dan E untuk penyebarannya biasanya melalui fecal oral, tapi untuk hepatitis virus akut ini tidak hanya dari sistem pencernaan fecal oral, tapi juga dari udara.
“Karena memang dia koinfeksi (infeksi simultan oleh dua virus) dengan Covid-19. Jadi ada dua kemungkinan. Ini juga masih beredar di beberapa jurnal di luar negeri,” terangnya.
Untuk pencegahannya, Hakam meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, dari cuci tangan sebelum makan dan minum, dan memakai masker. Bila batuk atau bersin, maka harus menutupnya dan tetap pakai masker. Kemudian, tidak boleh bergantian memakai alat makan, terutama pada anak.
Oleh karena itu, bila terjangkit hepatitis akut dengan gejala awal, yaitu mual, muntah, demam, diare, agar secepatnya berobat ke puskesmas, dokter keluarga, atau klinik pratama, agar penyebabnya diketahui lebih dini. Tapi kalau dibawa ke fasilitas kesehatannya terlambat seperti sudah kuning, demam tinggi mendekati 40 derajat, bahkan sampai penurunan kesadaran, maka ancaman kematian sangat tinggi. (Advertorial-HS)